Determinan Kepemilikan Sumber Air Minum Rumah Tangga di Jawa Barat (Analisis Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2012)

Abstract

Kekurangan air bersih merupakan salah satu faktor munculnya penyakit diare yang menjadi penyebab terbesar kedua terhadap kematian anak di bawah usia lima tahun. Terdapat banyak faktor yang memengaruhi kepemilikan sumber air bersih yang digunakan. Penelitian ini menggunakan data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 di wilayah Provinsi Jawa Barat (n= 2.264) yang diperoleh secara umum melalui situs resmi DHS. Data yang digunakan merupakan data nominal dan ordinal, Beberapa variabel dikategorisasi ulang, kemudian seluruh variabel dianalisis menggunakan regresi logistik. Hasil yang didapatkan, variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan kepemilikan SAM yang aman adalah jenis permukiman, jenis fasilitas sanitasi, pendidikan terakhir KK dan indeks kekayaan keluarga. Disamping itu, masih ditemukan disparitas antara rumah tangga yang tinggal di perkotaan dan pedesaan, di perkotaan masyarakat lebih mudah mengakses sumber air minum (SAM) yang aman sebesar 2 kali dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di pedesaan [AOR=1,97(IK 95% 1,53;2,53)]. Hasil penelitian ini mendapatkan informasi bahwa Indeks kekayaan keluarga dan pendidikan memiliki hubungan yang positif dengan kepemilikan SAM. Semakin tinggi indeks kekayaan keluarga semakin dapat mengakses SAM yang aman.Kata Kunci : Air Minum, Diare, Sanitasi, SDKI.

Determinan Akses Sumber Air Minum Layak di Provinsi Bengkulu Tahun 2021

“…Perbedaan ini mengindikasikan adanya faktor rumah tangga dan faktor kontekstual (wilayah) dalam mempengaruhi akses sumber air minum layak di Bengkulu tahun 2021. Ada beberapa penelitian yang menyatakan adanya pengaruh karakteristik rumah tangga yang mempengaruhi akses sumber air minum layak seperti penelitian yang dilakukan Herawati et al(2018). Hasil dari penelitian ini menunjukkan jenis permukiman, jenis fasilitas sanitasi, pendidikan terakhir KK, dan indeks kekayaan keluarga berpengaruh signifikan terhadap kepemilikan sumber air minum yang aman.…”

“…Artinya, rumah tangga dengan fasilitas sanitasi layak memiliki kecenderungan 1,160 kali lebih besar dalam mengakses sumber air minum layak dibandingkan dengan rumah tangga dengan fasilitas sanitasi tidak layak dengan asumsi variabel penjelas lainnya konstan. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Herawati et al (2018) dan Irianti et al (2016) Irianti et al (2016 juga memperoleh hasil yang sama yaitu fasilitas sanitasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akses air minum yang layak. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa rumah tangga dengan kondisi toilet yang memenuhi syarat berpeluang besar untuk mengakses air minum yang lebih baik.…”

“…Variabel Pendidikan KRT secara signifikan memengaruhi akses sumber air minum layak dan memiliki nilai odds ratio sebesar 1,558. Hasil penelitian ini juga sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Herawati et al (2018) dan Irianti et al (2016)yang diperoleh hasil bahwa tingkat pendidikan KRT berpengaruh signifikan terhadap akses sumber air minum layak. Semakin tinggi tingkat pendidikan akan meningkatkan pola pikir masyarakat akan pentingnya mengonsumsi air minum yang berdampak bagi kondisi kesehatan di sekitarnya.…”

“…Hasil ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mulenga et al (2017)yang menjelaskan bahwa rumah tangga dengan status tidak miskin mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk memiliki akses sumber air minum yang layak. Besarnya pengaruh kondisi keuangan rumah tangga akan meningkatkan kapasitas finansialnya sehingga mampu menjangkau sumber air minum yang lebih aman (Herawati et al, 2018). Dengan demikian, rumah tangga dengan status tidak miskin mampu membayar lebih untuk mendukung fasilitas sumber air minum yang lebih layak.…”