2019
DOI: 10.33087/jiubj.v19i1.553
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Determinan Keikutsertaan Ibu Sebagai Akseptor Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Pasca Persalinan (Studi Kasus di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Kabupaten Dharmasraya)

Abstract: Postpartum family planning programs are effective and efficient measures to reduce maternal mortality and infant mortality due to unwanted pregnancies which have the potential to cause direct maternal death (abortion, eclampsia and prolonged labor) and indirectly to one component "4 Too "(too young, too old, too much and too close). The Sungai Dareh is the only advanced health facility in Dharmasraya Regency in Dharmasraya Regency with acceptors of long-term contraceptive method acceptors in a very slow or sta… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…(2019) yaitu dukungan suami memiliki hubungan yang paling dominan (p value = 0,001, OR = 19,591) bahwa ibu yang tidak mendapatkan dukungan suami berisiko 19,591 kali tidak akan ikut sebagai akseptor KB MKJP pasca persalinan dibandingkan dengan ibu yang mendapatkan dukungan suami, hal ini karena suami dipandang sebagai kepala keluarga, pelindung keluarga, pencari nafkah, dan seseorang yang dapat membuat keputusan dalam suatu keluarga sehingga pengetahuan yang memadai tentang alat kontrasepsi dapat memotivasi suami untuk menganjurkan istrinya dalam penggunaan KB MKJP. 18 Begitu juga dengan hasil penelitian Koba, dkk. (2019) yakni terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan (p value = 0,019) dengan minat penggunaan MKJP.…”
Section: Keputusan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Mkjp)unclassified
“…(2019) yaitu dukungan suami memiliki hubungan yang paling dominan (p value = 0,001, OR = 19,591) bahwa ibu yang tidak mendapatkan dukungan suami berisiko 19,591 kali tidak akan ikut sebagai akseptor KB MKJP pasca persalinan dibandingkan dengan ibu yang mendapatkan dukungan suami, hal ini karena suami dipandang sebagai kepala keluarga, pelindung keluarga, pencari nafkah, dan seseorang yang dapat membuat keputusan dalam suatu keluarga sehingga pengetahuan yang memadai tentang alat kontrasepsi dapat memotivasi suami untuk menganjurkan istrinya dalam penggunaan KB MKJP. 18 Begitu juga dengan hasil penelitian Koba, dkk. (2019) yakni terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan (p value = 0,019) dengan minat penggunaan MKJP.…”
Section: Keputusan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Mkjp)unclassified
“…Sebagai upaya untuk menurunkan angka kelahiran, suami diharapkan memberi dukungan penuh untuk membantu pemilihan penggunaan kontrasepsi (Lestari et al, 2021). Informasi lengkap tentang KB MKJP juga perlu diberikan kepada suami pasca persalinan pada ibu sehingga diharapkan dapat memberi dukungan kepada istri berupa saran, pengarahan dan umpan balik tentang KB MKJP pasca persalinan (Astuti et al, 2019).…”
Section: Dukungan Suami Dan Status Mkjpunclassified