Detecting financial statement fraud through new fraud diamond model: the case of Indonesia

Abstract

Purpose The purpose of this paper is to evaluate the effect of the new fraud diamond model in explaining financial statement fraud. Design/methodology/approach The variables used to examine the factors consist of motivation, opportunity, personal integrity and capability. This research used manufactured companies listed in the Indonesia Stock Exchange of the 2015–2019 period as the population. Findings There has been a positive influence between personal financial need (OSHIP), nature of the industry (RECEIVABLE) and history of sale (SG) toward financial statement fraud, while the negative effect is found only in the effective monitoring (IND). Research limitations/implications The new fraud diamond model theory which is used as a reference in this study is a new and under-developed theory. So the author suggests that further research on this theory be carried out to strengthen the new fraud diamond model theory and ensure whether it can be used as a reference to find out the causes of financial statement fraud. In addition, the object used in this study is limited to manufacturing companies, so the author suggests that further research combine several types of companies. Originality/value The research finding supports the new fraud diamond model theory in elaborating the financial statement fraud phenomenon.

Pengaruh New Fraud Diamond Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan

“…Penelitian ini ialah hasil modifikasi dari penelitian sebelumnya oleh Khamainy et al, (2022) yaitu menguji kembali Pengaruh Teori New Fraud Diamond terhadap kecurangan laporan keuangan dengan penambahan umur perusahaan yang sebagaimana merupakan variabel kontrol dan pengambilan sampel pada sektor Industrial yang terdaftar di BEI tahun 2017-2020.…”

“…New fraud diamond adalah jenis yang dikembangkan dari teori fraud diamond (Wolfe dan Hermanson, 2004). Dalam jenis ini, Gbegi dan Adebisi (2013) memasukkan integritas pribadi daripada rasionalisasi (Khamainy et al, 2022). Jenis teori ini lebih lanjut memperlihatkan bahwa tata kelola pada perseroan ialah kunci untuk semua faktor yang mengarah pada penipuan.…”

“…Penelitian Rukmana, (2018), Khamainy et al, (2022), dan Utomo, (2018) menjelaskan pengaruh kebutuhan keuangan individual atas kecurangan pelaporan keuangan ditunjukan dengan semakin banyak kepemilikan orang dalam yang mana akan semakin tinggi kecurangan pelaporan keuangan. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H3: Kebutuhan keuangan individual berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan keuangan.…”

“…Penelitian yang dilakukan Syahputra & Erlina, (2019), Khamainy et al, (2022) dan Faidah & Suwarti, (2018) menyatakan bahwa sifat industri mempunyai pengaruh positif atas kecurangan pelaporan keuangan. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H5: Sifat industri berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan keuangan.…”

Value Relevance of Financial Reporting: In Pre IFRS, Post IFRS and Transition Regime

“…Axact and Bank of Credit and Commerce International (BCCI) are well-known fraudulent cases. World Bank unearths massive financial fraud in Pakistan; according to the 23 companies found corrupted and fraudulent (Khamainy et al, 2021).These firms provide misleading financial reports, and investors face enormous losses because of unfitted decision-making related to accounting data. These financial reporting frauds and misleading accounting information wore the investors' assurance and highlighted the fear of low-quality financial accounting reporting in Pakistan.…”