Sejak tahun 2016 telah dikembangkan teknologi deteksi sumber daya secara akustik yang relatif sederhana dan mutakhir, yaitu teknologi Penginderaan Jauh Pandu Gelombang Akustik Kelautan (Ocean Acoustic Waveguide Remote Sensing). Teknologi akustik dapat mendeteksi sumberdaya kelautan secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan. Teknologi akustik berguna untuk monitoring dan kuantifikasi target bawah air seperti sumber daya laut dan lingkungan yang dapat dilakukan secara terus menerus, berkelanjutan, in-situ, real time, berbiaya yang murah, dan tidak memerlukan jumlah tenaga kerja yang banyak. Penelitian ini merekayasa teknologi Penginderaan Jauh Akustik Kelautan untuk mendeteksi jarak propagasi sinyal. Langkah yang dilakukan pada penelitian ini adalah merekayasa sistem perangkat akustik seperti transmitter dan receiver berdasarkan sensor tranduser pengirim TR-103 dan tranduser penerima Benthos Aq-1. Berdasarkan hasil pengujian, rancangan transmitter dan receiver telah sesuai dengan spesifikasi besaran piezoelektrik yang terukur. Hasil pengujian pada laut terbuka di Kepulauan Seribu menunjukkan jarak deteksi propagasi sinyal transmitter sampai ke receiver mencapai 100 m.