Abstract:This article presents a double-integral sliding-mode controller with an adaptive proportional-integral-derivative observer for brushless direct current motor speed controller. First, an integral sliding-mode control is designed based on the motor dynamic model and system uncertainties. Accordingly, a novel double-integral sliding-mode controller is proposed to enhance the steady-state performance by employing the double-integral sliding surface with its inherent integral control feature. In addition, the contr… Show more
“…Pentingnya kendali modus luncur tergantung pada akurasi tinggi, kesederhanaan implementasi dan ketahanan sehubungan dengan ketidakpastian parametrik model dan beberapa gangguan eksternal yang memengaruhi proses [12]. Skema kendali modus luncur integral, dapat mencapai kinerja kontrol yang lebih baik dibandingkan dengan skema kendali modus luncur konvensional [13]- [15]. Kendali modus luncur integral dengan umpan balik linier dapat melakukan penjejakan referensi masukan lebih cepat dibanding metode yang lain dengan kesalahan keadaan tunak yang sangat kecil.…”
Kebanyakan panel surya di dunia diletakkan pada posisi yang tetap, tidak berubah-ubah. Untuk memaksimalkan fungsi dari panel surya, dapat menggunakan penjajak surya yang orientasinya bisa mengikuti cahaya matahari. Sistem penjajakan panel surya dua arah digerakkan oleh dua motor DC yang dikendalikan melalui Arduino Mega 2560. Sedangkan sensor yang digunakan adalah sensor Light Dependent Resistor (LDR) yang memiliki prinsip kerja semakin tinggi intensitas cahaya yang mengenai sensor, semakin rendah resistansi sensor. Pembacaan posisi dilakukan dengan menggunakan potensiometer. Dengan menggunakan sistem penjejakan surya dua arah diharapkan daya yang dibangkitkan oleh panel surya lebih besar dari pada sistem penjajakan surya satu arah dan panel surya posisi tetap. Dengan kendali modus luncur integral, diharapkan respon sistem menjadi lebih baik dan lebih cepat. Kendali Modus Luncur Integral dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama adalah membuat desain permukaan luncur yang memenuhi spesifikasi desain. Yang kedua pemilihan sinyal kontrol yang akan membuat sistem berada pada permukaan luncur Dari hasil pengujian yang diperoleh, dengan penerapan kendali modus luncur dapat dan memperbaiki respon menjadi 0,139s untuk sumbu y dan 0,412s untuk sumbu x tanpa overshoot.
“…Pentingnya kendali modus luncur tergantung pada akurasi tinggi, kesederhanaan implementasi dan ketahanan sehubungan dengan ketidakpastian parametrik model dan beberapa gangguan eksternal yang memengaruhi proses [12]. Skema kendali modus luncur integral, dapat mencapai kinerja kontrol yang lebih baik dibandingkan dengan skema kendali modus luncur konvensional [13]- [15]. Kendali modus luncur integral dengan umpan balik linier dapat melakukan penjejakan referensi masukan lebih cepat dibanding metode yang lain dengan kesalahan keadaan tunak yang sangat kecil.…”
Kebanyakan panel surya di dunia diletakkan pada posisi yang tetap, tidak berubah-ubah. Untuk memaksimalkan fungsi dari panel surya, dapat menggunakan penjajak surya yang orientasinya bisa mengikuti cahaya matahari. Sistem penjajakan panel surya dua arah digerakkan oleh dua motor DC yang dikendalikan melalui Arduino Mega 2560. Sedangkan sensor yang digunakan adalah sensor Light Dependent Resistor (LDR) yang memiliki prinsip kerja semakin tinggi intensitas cahaya yang mengenai sensor, semakin rendah resistansi sensor. Pembacaan posisi dilakukan dengan menggunakan potensiometer. Dengan menggunakan sistem penjejakan surya dua arah diharapkan daya yang dibangkitkan oleh panel surya lebih besar dari pada sistem penjajakan surya satu arah dan panel surya posisi tetap. Dengan kendali modus luncur integral, diharapkan respon sistem menjadi lebih baik dan lebih cepat. Kendali Modus Luncur Integral dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama adalah membuat desain permukaan luncur yang memenuhi spesifikasi desain. Yang kedua pemilihan sinyal kontrol yang akan membuat sistem berada pada permukaan luncur Dari hasil pengujian yang diperoleh, dengan penerapan kendali modus luncur dapat dan memperbaiki respon menjadi 0,139s untuk sumbu y dan 0,412s untuk sumbu x tanpa overshoot.
“…In Reference [43], a multi-surfaces SMC for approximation of unknown perturbations was proposed; despite the novelty of the framework, only simulation results were presented, and the algorithm has a broad number of gains for tuning. Integral Sliding Mode Control (ISMC) represents another employed structure for static-error reduction as it was developed in Reference [44]; nevertheless, when a saturation function is used, the practicality is reduced because the boundaries are complex to obtain and the control accuracy is diminished [46].…”
Piezoelectric actuators (PEA) are frequently employed in applications where nano-Micr-odisplacement is required because of their high-precision performance. However, the positioning is affected substantially by the hysteresis which resembles in an nonlinear effect. In addition, hysteresis mathematical models own deficiencies that can influence on the reference following performance. The objective of this study was to enhance the tracking accuracy of a commercial PEA stack actuator with the implementation of a novel approach which consists in the use of a Super-Twisting Algorithm (STA) combined with artificial neural networks (ANN). A Lyapunov stability proof is bestowed to explain the theoretical solution. Experimental results of the proposed method were compared with a proportional-integral-derivative (PID) controller. The outcomes in a real PEA reported that the novel structure is stable as it was proved theoretically, and the experiments provided a significant error reduction in contrast with the PID.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.