Penelitian yang dirancang untuk mempelajari pertumbuhan lepas sapih Kambing Silangan Boer x Kacang pada berbagai porsi darah Boer, dilakukan dengan mengamati 50 cempe kambing BK (F1 silangan Boer x Kacang), 44 cempe BBK (backcross Boer x BK), dan 37 cempe KBK (backcross Kacang x BK) yang masing-masing terdiri atas cempe kelahiran tunggal, kembar-2, dan kembar-3 baik jantan maupun betina, ditentukan secara purposif terhadap populasi masing-masing genotip pada 3 farm ternak kambing di Pulau Lombok. Data diperoleh dengan pengamatan secara langsung terhadap bobot sapih umur 90 hari (BS.90), bobot setahun (BB.365) dan pertumbuhan (PBBH) lepas sapih setiap kambing sampel, selanjutnya dianalisis menggunakan Anova dan uji lanjut LSD. Hasil penelitian menunjukkan, BS.90, BB.365, dan PBBH lepas sapih kambing silangan Boer x Kacang meningkat nyata (P<0,05) dengan semakin tinggi porsi darah Boer dalam persilangan. Sistem perkawinan backcross Boer x Boerka yang menghasilkan cempe BBK (75% Boer : 25% Kacang) menunjukkan petumbuhan lepas sapih paling tinggi (0,114 kg) dan paling baik digunakan sebagai bahan dasar pembentukan kambing Komposit.