2022
DOI: 10.30595/jppm.v5i1.9632
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Daun Sirsak (Annona muricata) sebagai Pestisida Nabati pada Sistem Budidaya dalam Ember

Abstract: Keberadaan organisme penganggu tanaman (OPT) pada sistem budidaya dalam ember(budikdamber) dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil panen sementara pengendalian menggunakan pestisida sintetik tidak dapat dilaksanakan karena alasan kompatibilitas. Pemanfaatan pestisida nabati ekstrak daun A. muricata dapat digunakan sebagai pengendali OPT pada sistem budikdamber. Program ini dilaksanakan di kelompok wanita tani (KWT) Mawar Bodas kota Tasikmalaya. Komoditas yang dibudidayakan merupakan tanaman kangkung dan … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 1 publication
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Pestisida nabati dari daun sirsak (A. muricata), dengan konsentrasi 3% dan diaplikasikan setiap tiga hari sekali, mampu mengurangi intensitas serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) sebesar 58%. Selain itu, penggunaan pestisida nabati ini dapat mengurangi kerugian hasil pada tanaman kangkung sekitar 8,05% lebih rendah daripada tanaman yang tidak mendapatkan aplikasi pestisida nabati (Ramadhan & Firmansyah, 2022). Mortalitas kumbang penggerek mencapai 80% dalam waktu 24 jam setelah terpapar ekstrak daun sirsak sebanyak 10 mg/mL.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pestisida nabati dari daun sirsak (A. muricata), dengan konsentrasi 3% dan diaplikasikan setiap tiga hari sekali, mampu mengurangi intensitas serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) sebesar 58%. Selain itu, penggunaan pestisida nabati ini dapat mengurangi kerugian hasil pada tanaman kangkung sekitar 8,05% lebih rendah daripada tanaman yang tidak mendapatkan aplikasi pestisida nabati (Ramadhan & Firmansyah, 2022). Mortalitas kumbang penggerek mencapai 80% dalam waktu 24 jam setelah terpapar ekstrak daun sirsak sebanyak 10 mg/mL.…”
Section: Pendahuluanunclassified