Dampak Sampah Plastik Bagi Ekosistem Perairan

Abstract

The purpose of the service to high school/vocational high school, and junior high school students in malagusa Village, Aimas Distric, Sorong Regency is to provide knowledge and understanding to students about waste and plastic waste, types of plastic waste, the solution ecosystem. The method used is a lecture and demonstration method with sxhool students in Kelurahan Malagusa about waste and its handling. The results of the implementation of this community service where students attending Malagusa Village were(1) appreciation of the local government in this case the Malagusa village Government in this case the Malagusa Government regarding the seminar activities carried out (2) the high motivation of the community service seminar participant coming from Vocational, high school and junior high school students the whole village of Malagusa with liveliness asking questions at the discussion session guided by the activity organizing committee. (3) Increaasing students’ understanding, knowledge and ability in understanding about waste and increasing waste for the environment.

Sosialisasi Meningkatkan Kesadaran Bahaya Sampah Plastik Terhadap Lingkungan Perairan Melalui Pendampingan Anak-Anak Gampong Peunaga Rayeuk

“…Sampah plastik yang dibuang ke laut menjadi masaalah yang sangat serius dewasa ini. Indonesia merupakan negara sebagai produsen sampah plastik ke laut terbesar kedua setelah Cina (Fahrizal, A., & Akib, M. 2020).…”

Pengembangan ekonomi kreatif melalui pengolahan sampah plastik menjadi produk komersil

“…Sampah plastik menjadi penyumpang terbesar yang menyebabkan kerusakan lingkungan [7], [12] karena dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca [13] dan pencemaran terhadap tanah, air dan lainnya [14]. Tidak sedikit sampah plastik yang ditemukan di pinggir jalan dan di dalam drainase yang mengakibatkan penyumbatan jalannya air di sekitaran rumah warga sehingga menyebabkan lingkungan menjadi tidak sehat dan tidak sedikit lingkungan menjadi kebanjiran karena pengelolaan sampah yang tidak tepat [5], [14].…”