2022
DOI: 10.29244/jskpm.v6i1.967
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut terhadap Manusia dan Lingkungan Hidup (Studi Kasus: Desa Bunsur, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau)

Abstract: Penelitian ini menggunakan perspektif ekologi manusia untuk menghubungkan dampak kebakaran hutan dan lahan gambut terhadap kondisi manusia dan lingkungan hidup di Desa Bunsur, Kecamatan Sungai apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Responden penelitian ini merupakan rumah tangga petani pemilik lahan yang pernah mengalami kebakaran pada lahannya sejak tahun 2014-2019 dengan jumlah responden 40 rumah tangga petani yang dipilih berdasarkan teknik bola salju. Pendekatan yang dilakukan menggunakan pendekatan kuantita… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 3 publications
(3 reference statements)
0
1
0
Order By: Relevance
“…Riswanda (2022) menyatakan bahwa Karhutla sudah sering terjadi di Indonesia terutama di Pulau Kalimantan dan Sumatera akibat dari pola pembakaran dan aktivitas perladangan masyarakat. Sama halnya di Desa Busur Provinsi Riau, Karhutla kebanyakan disebabkan oleh aktivitas manusia dan diperparah oleh kondisi alam pada lahan (Anhar et al, 2022). Akibat dari Karhutla tersebut menyebabkan berkurangnya jarak pandang (visibility) sehingga transportasi udara dan darat menjadi terganggu, menimbulkan berbagai penyakit seperti infeksi saluran pernapasan (Ardita & Sri Sadewo, 2022), iritasi mata dan kulit (Maharani et al, 2020),masalah sosial ekonomi di masyarakat (Nugroho, 2000), kerusakan ekologis seperti menurunnya keanekaragaman hayati (Saharjo, 2022), merosotnya nilai ekonomi hutan dan produktivitas tanah, perubahan iklim mikro maupun global akibat gas-gas yang diemisikan ke udara (Simanjuntak et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Riswanda (2022) menyatakan bahwa Karhutla sudah sering terjadi di Indonesia terutama di Pulau Kalimantan dan Sumatera akibat dari pola pembakaran dan aktivitas perladangan masyarakat. Sama halnya di Desa Busur Provinsi Riau, Karhutla kebanyakan disebabkan oleh aktivitas manusia dan diperparah oleh kondisi alam pada lahan (Anhar et al, 2022). Akibat dari Karhutla tersebut menyebabkan berkurangnya jarak pandang (visibility) sehingga transportasi udara dan darat menjadi terganggu, menimbulkan berbagai penyakit seperti infeksi saluran pernapasan (Ardita & Sri Sadewo, 2022), iritasi mata dan kulit (Maharani et al, 2020),masalah sosial ekonomi di masyarakat (Nugroho, 2000), kerusakan ekologis seperti menurunnya keanekaragaman hayati (Saharjo, 2022), merosotnya nilai ekonomi hutan dan produktivitas tanah, perubahan iklim mikro maupun global akibat gas-gas yang diemisikan ke udara (Simanjuntak et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Peat is an accumulation of the remains of organic matter (Setyawati and Suwarsono 2018;Shah et al 2020) that has been deposited for a very long period (Prayoto et al 2017), makes it very susceptible to fire when it experiences drought. The damage to peat ecosystems by fires impacts the local environment and buffer areas such as surrounding villages (Anhar et al 2022).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%