Dampak Agrowisata Tanjung Sakti Terhadap Pelestarian Lingkungan Di Desa Sindang Panjang Kabupaten Lahat

Abstract

This study aims to determine the impact of Agrotourism on environmental preservation in Sindang Panjang Village. This study uses a descriptive type of research with a qualitative approach. Collecting data using interview, observation, and documentation methods. The subjects of this research are agro-tourism managers, the government of Sindang Panjang Village, and the people of Sindang Panjang Village. The indicators of the research results obtained are; 1) The negative impact of Agrotourism is dependence on tourism and the seasonal nature of tourism. 2) The positive impact of Tanjung Sakti Agrotourism is to preserve, maintain, and use natural resources wisely. The conclusion is that agro-tourism can improve people's living standards and reforest nature.Keywords : Impact, Agrotourism, Environmental Conservation.

The Impact of Tourism on Community Social Change in Tanjung Sakti Agrotourism, Lahat District

“…Adapun penelitian terdahulu oleh (Utami, 2022) tentang Dampak Agrowisata Tanjung Sakti Terhadap Pelestarian Lingkungan Desa Sindang Panjang Kabupaten Lahat yang menunjukkan hasil berupa dampak positif dari Agrowisata Tanjung sakti adalah tercapainya tujuan dari pendirian agrowisata tersebut, yaitu melestarikan kekeayaan alam, menjaga kelestarian lingkungan, dan memanfaatkan sumber daya alam dengan bijaksana, sedangkan dampak negatif dari Agrowisata Tanjung Sakti adalah ketergantungan masyarakat terhadap pariwisata dari segi pendapatan. Maka dari itu, diperlukan penelitian untuk mengetahui dampak-dampak pariwisata terhadap perubahan sosial masyarakat di Agrowisata Tanjung Sakti Kabupaten Lahat.…”

Strategy to Revive Agricultural Rice Tourism in Pematang Johar Village

“…Dalam hal ini Agrowisata memberikan dampak perekonomian secara langsung bagi para petani dan masyarakat di sekitar daerah pengembangan Agrowisata. Pengunjung kawasan agrowisata dapat melihat langsung proses bertani dari mulai pembibitan hingga masa panen yang dilakukan oleh para petani yang pada akhirnya dapat mendukung pemasaran produk-produk hasil pertanian (Handayani, 2016;Kurniati, 2010;UTAMI & Shomedran, 2022).…”