2017
DOI: 10.15548/jk.v7i1.160
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Cyberfeminis: Wajah Baru Pembebasan Diri Kaum Perempuan

Abstract: Feminists appear to be a movement to reject everything being marginalized, subordinated, and demeaned by dominant cultures, either in politic, economic, culture, or Keywords: Cyberfeminism, lesbian, women inequality AbstrakKaum feminis hadir sebagai gerakan menolak segala sesuatu yang dimarginalisasi, disubordinasi, dan direndahkan oleh kebudayaan yang dominan, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun kehidupan sosial pada umumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan wajah baru pembebasan di… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 5 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Marginalisasi perempuan yang muncul menimbulkan pandangan bahwa perempuan menjadi "the second sex" yang keberadaannya tidak begitu diperhitungkan dan inferior terhadap hegemoni yang dimiliki oleh laki-laki. Perlakuan tidak adil dalam masyarakat terhadap perempuan bila dibandingkan dengan laki-laki menimbulkan kesadaran gerakan perempuan (Andarwulan, 2017). Muncul juga pengakuan yang semakin meningkat bahwa, sementara kaum feminis Barat telah berjuang melawan seksisme dan melawan ketidaksetaraan sosial dan politik, para wanita di Negara Dunia Ketiga harus menghadapi masalah-masalah tambahan yang bahkan lebih sulit dipecahkan.…”
unclassified
“…Marginalisasi perempuan yang muncul menimbulkan pandangan bahwa perempuan menjadi "the second sex" yang keberadaannya tidak begitu diperhitungkan dan inferior terhadap hegemoni yang dimiliki oleh laki-laki. Perlakuan tidak adil dalam masyarakat terhadap perempuan bila dibandingkan dengan laki-laki menimbulkan kesadaran gerakan perempuan (Andarwulan, 2017). Muncul juga pengakuan yang semakin meningkat bahwa, sementara kaum feminis Barat telah berjuang melawan seksisme dan melawan ketidaksetaraan sosial dan politik, para wanita di Negara Dunia Ketiga harus menghadapi masalah-masalah tambahan yang bahkan lebih sulit dipecahkan.…”
unclassified