“…Misalnya kegiatan posting konten, komentar, berbagi kegiatan pribadi dan lain sebagainya. Perubahan mood individu karena komentar-komentar dari media sosial juga akan mempengaruhi kondisi well being (Best, Manktelow, & Taylor, 2014;Sengupta & Chaudhuri, 2014;Whittaker & Kowalski, 2015). Keinginan untuk diperhatikan juga ditunjukkan oleh pengguna media sosial, seperti membagikan kisah-kisah pribadi kepada publik dan berharap adanya respon yang diharapkan dari orang lain (Naslund, Grande, Aschbrenner, & Elwyn, 2014;Uche & Obiora, 2016 bahwa media sosial merupakan suatu teknologi yang memiliki sisi positif dan negatif sehingga apabila individu telah berada pada taraf adiksi, maka akan mempengaruhi kondisi subjective well beingnya.…”