Cu-Sil Denture: An unconventional approach to prosthetic rehabilitation-Case Report

Management of tooth loose with Cu-sil denture (case report)

“…4 Salah satu pilihan gigi tiruan transisional adalah penggunaan Cu-sil denture, yang sekalipun jarang dipilih terbukti memberikan hasil perawatan yang baik dan mudah dilakukan. 2,3,[6][7][8] Cu-sil denture pada dasarnya adalah gigi tiruan lengkap dengan lubang yang memungkinkan gigi alami yang masih ada timbul melewati gigi tiruannya. Lubang tersebut dikelilingi oleh gasket yang terbuat dari silicon rubber yang berfungsi sebagai cengkeram pada servikal gigi alami, mencegah makanan dan cairan masuk ke dalam celah gigi tiruan, berfungsi sebagai bantalan dan splint gigi alami terhadap basis gigi tiruan resin akrilik.…”

“…Pembuatan gigi tiruan transisional dibuat konservatif serta efektif untuk mempertahankan gigi alami tanpa mengganggu peripheral seal. 7,8 Cu-sil denture diindikasikan pada pasien dengan kegoyahan pada giginya karena kerusakan jaringan peririodontal atau pada pasien yang tidak menghendaki pencabutan gigi yang masih ada tetapi tidak dapat dilakukan perawatan gigi tiruan cekat atau gigi tiruan lepasan. Pasien dengan sisa gigi sedikit dan jaringan penyangga gigi atau kesehatan umum tidak memadai untuk pera-watan GTL juga merupakan indikasi Cu-sil denture.…”

“…Pasien dengan sisa gigi sedikit dan jaringan penyangga gigi atau kesehatan umum tidak memadai untuk pera-watan GTL juga merupakan indikasi Cu-sil denture. 5,8 Mempertahankan sisa gigi walaupun hanya tersisa satu gigi sehat di rongga mulut bisa menstabilkan gigi tiruan yang tidak stabil. 3 Pada kasus ini rahang atas pasien masih memiliki gigi 15 yang cukup kuat, menolak pencabutan dan ingin mempertahankan gigi semaksimal mungkin; maka dipilih perawatan Cu-sil denture.…”

“…Cu-sil denture kontraindikasi untuk pasien yang tidak dapat mempertahankan tingkat kebersihan mulut, dengan komplikasi sistemik sehingga prosedur klinis tidak dapat dilakukan secara efektif, jumlah gigi yang tersebar di seluruh lengkung gigi, ruang antar lengkung yang tidak memadai, bruxism, severe undercut area dan pasien dengan garis senyum tinggi. 4,8 Pada kasus ini juga terdapat penurunan DV, terlihat dari atrisi gigi RB, sehingga dilakukan perawatan prepostetik dengan mengembalikan DV pasien sehingga tersisa freeway space 3 mm. Pengecekan pengembalian DV dilakukan saat try in gigi, pasien dapat mengucapcapkan huruf desis angka 11-12 dengan normal.…”

“…2,3,[5][6][7] Namun demikian, Cu-sil denture memiliki kelemahan, yakni durasi pemakaian soft liner singkat sehingga perlu perbaikan berkala dan seluruh margin gingiva pada gigi alami sisa tertutupi dapat memicu akumulasi plak. [1][2][3]6,8 Lubang dikelilingi oleh silicone rubber (rubber gasket) yang memeluk gigi alami membentuk natural suction pada gigi tiruan dan memberikan stabilitas mekanis dari imobilitas pada gigi alami. 4 Pada kasus ini dilakukan teknik direct dengan menyatukan soft liner dengan akrilik secara langsung di dalam mulut.…”