Counterpublics of care: making space for mediated intimacy and romantic self-making in Malaysia

Ekshibisi Keintiman Pasangan Kelas Menengah Muslim dan Rekognisi Sosial di Ruang Digital

“…Hasrat akan cinta, pernikahan, dan hidup bersama sebagai pasangan suami istri mungkin tampak seperti fenomena universal, namun penjabaran spesifiknya dalam makna dan praktik sangat bervariasi dan spesifik secara budaya (Hirsch & Wardlow, 2006). Kekhususan budaya seperti ini menjadi sangat menonjol dalam komunitas Muslim di mana cinta dan romantisme pada satu sisi, bukanlah kewajiban agama bagi suami atau istri karena masing-masing suami atau istri terikat untuk memenuhi tanggung jawab yang berbeda dalam peran mereka masing-masing dalam perkawinan (Izharuddin, 2023). Namun demikian cinta di sisi lain juga merupakan ajaran agama sebagai fondasi dalam menjalani kehidupan rumah tangga.…”

“…Lebih dari itu, memperlihatkan keintiman sebuah pasangan di jagat maya dianggap sebagai hal yang mengundang atensi publik secara khusus. Berbagai tagar (Ale-ebrahim, 2019), seperti, #relationshipgoal, #sakinahbersamamu, hingga #sehidupsesurga mengiringi unggahan yang dalam pandangan Izharuddin (2023), disebut untuk memperlihatkan romantisme pasangan yang telah "halal" ini. Parade keintiman itu dapat disaksikan dari akun Instagram, Youtube hingga Tiktok dari selebriti hijrah, dan pada gilirannya mempengaruhi kelas menengah muslim lainnya yang tidak berasal dari kalangan selebriti.…”