Controlling Shareholders and Payout Policy: Do Founding Families Have a Special 'Taste for Dividends'?

Abstract

Standard-Nutzungsbedingungen:Die Dokumente auf EconStor dürfen zu eigenen wissenschaftlichen Zwecken und zum Privatgebrauch gespeichert und kopiert werden.Sie dürfen die Dokumente nicht für öffentliche oder kommerzielle Zwecke vervielfältigen, öffentlich ausstellen, öffentlich zugänglich machen, vertreiben oder anderweitig nutzen.Sofern die Verfasser die Dokumente unter Open-Content-Lizenzen (insbesondere CC-Lizenzen) zur Verfügung gestellt haben sollten, gelten abweichend von diesen Nutzungsbedingungen die in der dort genannten Lizenz gewährten Nutzungsrechte. Around the world (with the U.S. and U.K. as exceptions) concentrated ownership structures and controlling shareholders are predominant even among listed firms. We provide novel empirical evidence how such controlling shareholders, in particular founding families, affect payout policy decisions. Thereby, we use a unique panel dataset of 660 listed firms in the 1995 to 2006 period from Germany, an economy that is traditionally characterized by concentrated ownership structures and strong family capitalism. We find that family firms exhibit a higher propensity and level for both dividend payments and total payouts. This result is driven by family ownership rather than family management. Conflicts between the founding family and non-family controlling shareholders and tensions within the founding family are important determinants of payout policy. While family blockholder increase the propensity for a payout to shareholders, outside blockholder have an opposing effect. Finally, we find that common action problems and conflicts among a multitude of family members and/or generations in "real family firms" lead to a higher "taste for dividend payments" if compared to firms dominated by the founder ("founder-controlled firms"). Our results prove to be stable against a battery of robustness tests including a matching estimator technique to demonstrate causal effects. Overall, our paper contributes to two strands of literature: the emerging literature on family firms and the more mature literature on corporate payout policy. Terms of use: Documents in JEL Classification: G 32, G 34

Ownership Structure and Earnings Management: Evidence from Iran

“…The accounting literature mentions several motivations behind earnings management, examples include debt covenants (Watts & Zimmermann, 1986), bonus plans (McNichols& Wilson, 1988), income smoothing (Buckmaster, 2001), dividend policy (Schmid, 2010) and insider trading (MacVay et al, 2006). An empirical study performed by Nelson et al (2003) show that in more than halve of the earnings management cases certain costs are manipulated by managers; impairment of assets, amortization and depreciation expense and risk provisions are examples.…”

Perusahaan Keluarga dan Kebijakan Dividen di Indonesia

“…Mereka menemukan bahwa perusahaan keluarga cenderung memiliki dividen pay-out yang lebih tinggi. Terakhir, Schmid et al (2010) melakukan analisis pada kasus German dan menemukan bahwa perusahaan keluarga memiliki pay-out lebih tinggi dan juga kecenderungan lebih tinggi untuk membayar dividen dari perusahaan non-keluarga. Mereka juga menemukan bahwa perusahaan generasi kedua memeliki pay-out lebih tinggi dan keterlibatan aktif dari keluarga di perusahaan tidak berdampak pada kebijakan pay-out.…”

“…Di sisi lain, keluarga sebagai controlling shareholder juga dapat mempengaruhi keputusan dividen dengan motif kebutuhan pendapatan keluarga (Isakov dan Weisskopf, 2015 Schmid et al, (2010) di Jerman menemukan bahwa perusahaan keluarga membayar dividen lebih tinggi daripada perusahaan non-keluarga. Sementara itu, penelitian Attig et al, (2015) yang dilakukan sembilan negara Asia Timur menemukan hasil bahwa perusahaan keluarga membagikan lebih sedikit dividen daripada perusahaan non-keluarga.…”

“…Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Isakov dan Weisskopf (2015), Schmid et al (2010), Chen (2005), dan Setia-Atmaja et al (2009) yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat kepemilikan keluarga yang diukur dengan family ownership, maka akan semakin tinggi pula kebijakan dividen perusahaan. Tingginya dividend payout ratio di perusahaan keluarga dapat dipengaruhi oleh adanya motif kebutuhan pendapatan (income needs hypothesis).…”

“…Hal tersebut menyebabkan perusahaan memiliki lebih banyak dana internal yang dapat digunakan untuk membayar dividen. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Setia-Atmaja et al, (2009) dan Schmid (2010).…”