2020
DOI: 10.21776/ub.jitode.2020.008.03.05
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Concentration-Dispersal Strategies to Assist Geotourism Destination Planning: A Case Study of Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark

Abstract: This article aims to identify and design a spatial model of geotourism destinations based on concentration and dispersal strategies in Cisolok Geoarea, Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark, Indonesia. This study uses a qualitative approach with primary and secondary data collection. Primary data collection was carried out through field observations at the Cisolok Geoarea and semi-structured interviews with people directly involved in the development of the Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark. Th… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
3
0
3

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(8 citation statements)
references
References 14 publications
0
3
0
3
Order By: Relevance
“…Daya tarik wisata geosite dan geomorphosite dikembangkan dengan pendekatan tata ruang yang tepat berdasarkan prinsip kartografi. Pengembangan destinasi pariwisata melalui pendekatan spasial berperan dalam menentukan arah bagi pengelola destinasi dalam menentukan kebijakan pariwisata, seperti kawasan dengan karakteristik keanekaragaman geologi, biologi, dan budaya yang diarahkan sebagai destinasi geowisata atau geopark (Wulung, Putra, Permadi, & Maulana, 2020). Geosites adalah bagian dari geosfer yang menyajikan kepentingan khusus untuk memahami sejarah bumi.…”
Section: Tabel 4 Capaian Akhir Yang Diharapkanunclassified
“…Daya tarik wisata geosite dan geomorphosite dikembangkan dengan pendekatan tata ruang yang tepat berdasarkan prinsip kartografi. Pengembangan destinasi pariwisata melalui pendekatan spasial berperan dalam menentukan arah bagi pengelola destinasi dalam menentukan kebijakan pariwisata, seperti kawasan dengan karakteristik keanekaragaman geologi, biologi, dan budaya yang diarahkan sebagai destinasi geowisata atau geopark (Wulung, Putra, Permadi, & Maulana, 2020). Geosites adalah bagian dari geosfer yang menyajikan kepentingan khusus untuk memahami sejarah bumi.…”
Section: Tabel 4 Capaian Akhir Yang Diharapkanunclassified
“…Diantaranya adalah ekonomi pariwisata (Agfianto et al, 2019;Haryanto, 2014a;Kristiana & Nathalia, 2021;Lemy et al, 2021), agrotourism (Adhikerana et al, 2021;Azizah & Anom, 2020;Nisa' et al, 2014;Songkhla & Somboonsuke, 2012;Suharto, 2016;Widari et al, 2020), edutourism (Marzaman & Rasyid, 2020;Purnaya et al, 2018;Sadguna et al, 2020;Suharta et al, 2014), geotourism (Abdou et al, 2020;Darmaja et al, 2016;N. Wijaya et al, 2019;Wulung et al, 2020), culinary and gastronomy tourism (Darma Putra, 2014;Junianingsih et al, 2014;Nindita et al, 2019;Pitanatri, 2016;Ratnasari et al, 2020), spiritual tourism (Aditya et al, 2019;Baiquni & Heriani, 2021;Mau & Sukawati, 2019;Wiweka, 2014;Wulandari & Adikampana, 2018), ICT pada pariwisata (Acharya, 2021;Dewantara, 2019;I. N. Hakim, 2020;Tamrin et al, 2021), overtourism (Rachmat et al, 2021;Slavov & Palupi, 2019), heritage tourism (Danudara, 2017;N.…”
Section: Topik Lainunclassified
“…Bagan 2 Distribusi Aplikasi Penelitian Pariwisata Berkelanjutan pada Jurnal Pariwisata Indonesia Pada dimensi lingkungan, penelitian sudah banyak mengkaji dari perspektif pengelolaan dan pengembangan destinasi, dan juga menyoroti wisatawan dalam porsi yang lebih kecil. Kajian terkait dengan pengelolaan sumber daya alam (L. Hakim et al, 2014;Septiadi et al, 2018), perencanaan spasial (Wulung, 2021;Wulung et al, 2020), pengelolaan limbah (Andini & Arida, 2019), atau kajian terkait lingkungan lainnya dalam kaitannya dengan pariwisata berkelanjutan sudah dilakukan. Begitupun juga upaya menyorot interaksi stakeholders pariwisata terhadap lingkungan seperti pada pemerintah (Butarbutar & Soemarno, 2013), industri (Pramono et al, 2014), LSM/komunitas (Vinodan, 2010), maupun masyarakat (Adhikerana et al, 2021), walau peran dari media belum tersentuh.…”
Section: Aplikasiunclassified
“…Meanwhile Puun Purnamasari moved and meditated in Kiara Papak Village, which is located near the Cibuhun river which is now in Cicareuh Village, Warung Kiara sub-district. As long as the government was handed over to three elders, Cidadap Palabuan Nyai Ratu experienced setbacks, so the center of government was moved to the north of the Cimandiri river (Palabuhanratu now) (Wulung et al, 2020).…”
Section: History Of Palabuhanratu Villagementioning
confidence: 99%