Comparison of the efficacy, safety and cost of cefixime, ceftriaxone and aztreonam in the treatment of multidrug-resistant Salmonella typhi septicemia in children

Girgis, Nabil I.; Sultan, Yehia; Hammad, Osama Mohamed; Farid, Z.

doi:10.1097/00006454-199507000-00010

Cited by 54 publications

(27 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Beberapa penelitian menunjukkan pemberian ceftriaxone sebagai terapi empiris pada pasien anak yang dirawat di rumah sakit secara bermakna dapat mengurangi lama pengobatan dibandingkan dengan pemberian kloramfenikol jangka panjang, dengan efek samping dan angka kekambuhan yang lebih rendah, serta lama demam turun yang lebih cepat. 15,[21][22][23][24][25][26] Pengetahuan dan penilaian klinis yang baik diperlukan dalam pemilihan terapi empiris yang tepat terutama bila uji resistensi tidak memadai.…”

Section: Pembahasanunclassified

Profil Klinis Anak dengan Demam Tifoid di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito Yogyakarta

Lestari

Arguni

2018

View full text Add to dashboard Cite

Latar belakang. Demam tifoid masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di Indonesia. Gambaran klinis tifoid sangat bervariasi, seperti gejala klinis ringan hingga berat yang disertai komplikasi. Tujuan. Untuk mengetahui gambaran manifestasi klinis, laboratorium, dan tata laksana DT anak yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito. Metode. Penelitian retrospektif ini dilakukan menggunakan data rekam medis pasien DT anak yang menjalani rawat inap sejak Januari 2011 hingga Mei 2016. Hasil. Ditemukan 158 kasus DT yang terbukti secara serologis (96,8%), kultur darah (1,3%), maupun keduanya (1,9%). Demam merupakan gejala utama pada seluruh pasien. Gejala penyerta lain adalah anoreksia (54,4%), mual (49,4%), muntah (41,8%), nyeri kepala (37,3%), batuk (37,3%), nyeri perut (34,2%), konstipasi (30,4%), dan diare (29,7%). Tanda yang paling sering didapatkan adalah pembesaran hati (29,7%), nyeri tekan abdomen (20,3%), limfadenopati (13,3%), letargi (13,3%), lidah kotor (12,0%), pembesaran limpa (6,3%) dan penurunan kesadaran (4,4%). Rerata lama rawat inap adalah 8,4±6,2 hari, mortalitas 2,5% diakibatkan oleh sepsis berat. Respon pasien 81,0% terhadap pemberian antibiotik, terbanyak diresepkan adalah ceftriaxone (45,6%). Komplikasi berupa sepsis (10,1%), hepatitis (8,9%), perdarahan saluran cerna (5,7%), ensefalopati (4,4%), dan perforasi usus (0,6%). Kesimpulan. Profil klinis anak dengan DT serupa dengan gambaran umum pasien di daerah endemis. Penegakan diagnosis pasti dengan menggunakan kultur darah masih belum banyak membantu di rumah sakit kami. Mortalitas yang masih cukup tinggi perlu diteliti lebih lanjut untuk perbaikan prognosis pasien.

show abstract

Section: Pembahasanunclassified

Profil Klinis Anak dengan Demam Tifoid di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito Yogyakarta

Lestari

Arguni

2018

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Where the generic use of quinolones has become widespread, there are also recent disturbing reports of emerging quinolone resistance (9,25). Broad-spectrum cephalosporins have thus remained an important therapeutic alternative for the therapy of MDR typhoid in children, with excellent primary cure rates (11,12,19). We have previously described successful cures of MDR typhoid in hospitalized children receiving therapy with intravenous (i.v.)…”

mentioning

confidence: 99%

Failure of Short-Course Ceftriaxone Chemotherapy for Multidrug-Resistant Typhoid Fever in Children: a Randomized Controlled Trial in Pakistan

Bhutta

Khan

Shadmani

2000

Antimicrob Agents Chemother

View full text Add to dashboard Cite

The precise duration of therapy of multidrug-resistant (MDR) typhoid with broad-spectrum cephalosporins is uncertain. We prospectively randomized 57 children with culture-proven MDR typhoid to receive treatment with intravenous ceftriaxone (CRO) (65 mg/kg of body weight/day) for 7 days (short course; n ‫؍‬ 29) or 14 days (conventional; n ‫؍‬ 28). The response to therapy, as evaluated by the serial monitoring of the typhoid morbidity score and bacteriological clearance, was comparable between groups. In contrast to the conventional therapy, 14% of the children receiving CRO for 7 days had a confirmed bacteriological relapse within 4 weeks of stopping therapy.

show abstract

“…15 Of the third-generation cephalosporins, oral cefixime has been widely used in children in a variety of geographical settings and found to be satisfactory. 16,17,18 In our study, Salmonella typhi had low resistance to3rd and 4 th generation cepahalosprins. However resistance was higher than a study done department of microbiology JIPMER in on Current pattern in antimicrobial susceptibility of Salmonella typhi isolates from 2002-2003,where no resistance was reported.…”

Section: Four Isolates (10%) Out Of a Total 42mentioning

confidence: 47%

Prevalence of Salmonella serotypes and antibiogram of Salmonella typhi in a Tertiary Care Hospital in NCR Region, India

Girotra¹,

Dawar²,

Naz³

et al. 2016

Int.J.Curr.Microbiol.App.Sci

View full text Add to dashboard Cite

Comparison of the efficacy, safety and cost of cefixime, ceftriaxone and aztreonam in the treatment of multidrug-resistant Salmonella typhi septicemia in children

Cited by 54 publications

References 0 publications

Profil Klinis Anak dengan Demam Tifoid di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito Yogyakarta

Profil Klinis Anak dengan Demam Tifoid di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito Yogyakarta

Failure of Short-Course Ceftriaxone Chemotherapy for Multidrug-Resistant Typhoid Fever in Children: a Randomized Controlled Trial in Pakistan

Prevalence of Salmonella serotypes and antibiogram of Salmonella typhi in a Tertiary Care Hospital in NCR Region, India

Contact Info

Product

Resources

About