“…Kondisi fisik yang dimaksud disini yaitu bahwa seorang pemanah tidak hanya sekedar memiliki kekuatan yang besar, tetapi juga harus didukung oleh daya tahan yang baik agar penampilan atlet tersebut tidak hanya bagus pada awal pertandingan saja, tetapi konsisten sampai akhir perlombaan dan juga untuk menghasilkan suatu lesatan anak panah yang keras dan akurat sangat ditentukan sekali oleh kondisi kekuatan otot, persendian, serta keseimbangan tubuh. Oleh sebab itu kekuatan otot serta fleksibilitas sendi mutlak harus dalam keadaan baik agar hasil yang didapat dapat optimal (Keast & Elliott, 2008;Spratford & Campbell, 2017 (Karavelioglu et al, 2017;Olcucu, 2017;Ramírez-campillo et al, 2015;Taylor et al, 2011;Yanci et al, 2016 Tabel 1 menunjukkan bahwa untuk skor data tes awal prestasi memanah jarak 30 meter pada kelompok sampel dengan pendekatan frekuensi latihan pliometrik (push up dan pull up) memiliki skor-skor sebagai berikut: jumlah sampel = 75, jumlah skor = 718,93, rata-rata = 9,59, serta skor simpangan baku = 1,40. Sedangkan untuk skor data tes akhir memiliki skor-skor sebagai berikut: jumlah sampel = 75, jumlah skor = 704,99, rata-rata = 9,40, serta skor simpangan baku = 1,39.…”