Hipertensi menempati peringkat ke-3 sebagai faktor risiko penyebab kematian di dunia. Kondisi ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg. Salah satu bahan alam yang digunakan sebagai antihipertensi adalah daun seledri. Daun seledri memiliki kandungan apigenin yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah, mengatur alirah darah, dan memungkinkan pembuluh darah membesar dan mengurangi tekanan darah. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan daun seledri untuk mengatasi masalah hipertensi di wilayah Desa Ciater. Solusi yang ditawarkan, yaitu peningkatan pengetahuan mitra masyarakat dengan adanya kegiatan penyuluhan dari tim pengusul IbW mengenai pemanfaatan daun seledri. Pelatihan dilakukan dengan membuat jamu infusa dari seledri. Hasil pemeriksaan tensi awal sebelum konsumsi infusa seledri 8 dari 12 orang diantaranya mempunyai tensi yang tinggi setelah mengkonsumsi infusa seledri dalam jangka waktu satu minggu dilakukan pemeriksaan ulang tansi ternyata yang tadinya tinggi ada penurunan rata-rata tekanan darah sistolik 10 mmHg.
Hypertension is ranked 3rd as a risk factor for causing death in the world. This condition is characterized by an increase in systolic blood pressure ≥140 mmHg and diastolic ≥90 mmHg. One of the natural ingredients used as an antihypertensive is celery leaves. Celery leaves contain apigenin which can prevent constriction of blood vessels, regulate blood flow and allow blood vessels to dilate and reduce blood pressure. Based on this, community empowerment was carried out through the use of celery leaves to overcome the problem of hypertension in the Ciater Village area.. The solution offered is to increase the knowledge of community partners through outreach activities from the IbW proposing team regarding the use of celery leaves. The training was carried out by consuming celery infusion, 8 of 12 people has high blood pressure, after consuming celery infusion within a week, the blood pressure was re-examined, it turned out that, which was high, there was an average decrease in systolic blood pressure of 10 mmHg.