2020
DOI: 10.17977/um038v3i22020p158
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Comedy Sebagai Apersepsi Dalam Pembelajaran

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Ide penciptaan diperoleh dari hasil observasi yang telah terkumpul yang terdapat gagasan-gagasan dalam kesenian Rengganis terbentuk. Ide juga dapat diperoleh melalui pengamatan fisik yang menonjol di hadapan cermin yang dapat digunakan sebagai sumber inspirasi untuk berkarya (Prasetyo et al, 2020). Bentuk fisik tersebut juga memiliki sebuah makna yang dapat dilambangkan dengan simbol dalam sebuah karya seni, seperti: (1) kesenian Rengganis merupakan hasil cipta rasa masyarakat Banyuwangi yang berbentuk pagelaran Wayang Uwong bertujuan untuk menyebarkan ajaran Agama Islam di Kabupaten Banyuwangi; (2) kesenian ini memiliki lakon utama Umarmoyo dan Jayengrono, jika dalam versi Arab lakon tersebut bernama Umar dan Amir atau (Sayidina Umar & Amir Hamjah) yang mendapat julukan Singa Allah; (3) Cerita dalam kesenian ini merupakan perwujudan perjalanan hidup manusia dalam segala versi, bangsawan, prajurit, penjahat, alim bahkan kafir, guna mengetahui tujuan sejati manusia hidup di dunia; (4) perwujudan lakon dalam kesenian ini terinspirasi dari Wayang Purwa, maka tak heran jika beberapa tokoh yang tak asing lagi dilihat; (5) Jadwal main kesenian ini biasanya pada hajatan seperti pernikahan, khitanan atau bersih desa, namun seiring berkembangnya zaman kesenian ini mulai kalah saing oleh kesenian yang dating dari luar, bahkan saat ini kesenian Rengganis hanya tersisa satu yaitu kesenian Prabu Roro Cluring (Yahmin, wawancara, 14 September 2021).…”
Section: Ide Penciptaanunclassified
“…Ide penciptaan diperoleh dari hasil observasi yang telah terkumpul yang terdapat gagasan-gagasan dalam kesenian Rengganis terbentuk. Ide juga dapat diperoleh melalui pengamatan fisik yang menonjol di hadapan cermin yang dapat digunakan sebagai sumber inspirasi untuk berkarya (Prasetyo et al, 2020). Bentuk fisik tersebut juga memiliki sebuah makna yang dapat dilambangkan dengan simbol dalam sebuah karya seni, seperti: (1) kesenian Rengganis merupakan hasil cipta rasa masyarakat Banyuwangi yang berbentuk pagelaran Wayang Uwong bertujuan untuk menyebarkan ajaran Agama Islam di Kabupaten Banyuwangi; (2) kesenian ini memiliki lakon utama Umarmoyo dan Jayengrono, jika dalam versi Arab lakon tersebut bernama Umar dan Amir atau (Sayidina Umar & Amir Hamjah) yang mendapat julukan Singa Allah; (3) Cerita dalam kesenian ini merupakan perwujudan perjalanan hidup manusia dalam segala versi, bangsawan, prajurit, penjahat, alim bahkan kafir, guna mengetahui tujuan sejati manusia hidup di dunia; (4) perwujudan lakon dalam kesenian ini terinspirasi dari Wayang Purwa, maka tak heran jika beberapa tokoh yang tak asing lagi dilihat; (5) Jadwal main kesenian ini biasanya pada hajatan seperti pernikahan, khitanan atau bersih desa, namun seiring berkembangnya zaman kesenian ini mulai kalah saing oleh kesenian yang dating dari luar, bahkan saat ini kesenian Rengganis hanya tersisa satu yaitu kesenian Prabu Roro Cluring (Yahmin, wawancara, 14 September 2021).…”
Section: Ide Penciptaanunclassified
“…Langkah solutif untuk tercapainya tujuan pembelajaran dengan memperbaiki pola pembelajaran Pentingnya apersepsi dalam pembelajaran tidak dapat dianggap kecil khususnya dalam menyampaikan materi fiqih yang tabu, jika diawal pembelajaran sudah tidak bisa memberikan pancingan atau stimulus untuk menyampaikan materi dengan maka akan membuat langkah selanjutnya kurang maksimal. Hal bisa dikatakan demikian karena kemampuan apersepsi berguna untuk merangsa peserta didik (Prasetyo & et al, 2020).…”
Section: Keterampilan Guru Dalam Melakukan Apersepsiunclassified