Thalassemia is an inherited disorder of autosomal recessive gene caused by decrease or absent production of one or two type of globin chain. This disorder will affect the quality and quantity of blood production. In Indonesia, thalassemia is not concerned as urgency, although it lies in thalassemia belt area. Thalassemia is classified according to the particular globin chain which affected such as a-thalassemia and b-thalassemia. Besides thalassemia, there are variant hemoglobinopathy called HbE. The aim of this study was to assess the prevalence of thalassemia carriers among the volunteer of screening in Yogyakarta Special Region from 2012 until 2015. The thalassemia carrier screening was conducted by collaborating with Indonesian Association of Parents of Children with Thalassemia (APCT) Yogyakarta. The hematological measurement and High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) were performed on Prodia Laboratory Yogyakarta. The analysis of carriers prevalence was conducted in Laboratory of Genetics and Breeding, Faculty of Biology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Among 241 volunteers, we found 44 volunteers was diagnosed as b-thalassemia carrier, 30 volunteers as a-thalassemia carrier as well as HbE disorder carrier, and 1 volunteer was diagnosed as a-b-thalassemia carrier. The number of thalassemia carrier shows no significant difference each year. The prevalence of thalassemia carrier is high, even though the distribution is limited by the location where the screening took place.
ABSTRAKThalassemia adalah kelainan bawaan pada gen resesif autosomal akibat penurunan atau tidak diproduksinya satu atau dua jenis rantai globin. Kelainan ini mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi darah. Di Indonesia, thalasemia belum menjadi masalah penting walaupun lokasinya termasuk dalam daerah sabuk thalasemia. Thalasemia diklasifikasikan berdasarkan rantai globin yang mengalami mutasi yaitu a-thalasemia dan b-thalasemia. Selain thalasemia, ada satu varian hemoglobinopati yang disebut HbE. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan prevalensi thalasemia di antara relawan skrining di Daerah Istimewa Yogyakarta dari tahun 2012 sampai 2015. Skening thalasemia dilakukan dengan bekerjasama Perhimpunan Orang tua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI), Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemeriksaan hematologi dan High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) dilakukan di Laboratorum Klinik Prodia, Yogyakarta. Analisis prevalensi pembawa gen thalasemia dilakukan di Laboratorium Genetik dan Pemuliaan, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Dari 241 sukarelawan yang diskrining, 44 sukarelawan didiagnosis sebagai pembawa a-thalasemia, 30 pembawa 107 Nailil Husna et al., Prevalence and distribution of thalassemia trait screening b-thalasemia dan HbE serta satu pembawa a-b-thalasemia. Jumlah pembawa thalasemia tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan setiap tahunnya. Prevalensi pembawa thalasemia tinggi, meskipun distribusinya dibatasi oleh lokasi dimana skrining dilakukan.