2015
DOI: 10.1016/j.ajoms.2015.01.011
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Charm needles in trigeminal neuralgia patients

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2020
2020
2020
2020

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(3 citation statements)
references
References 13 publications
(20 reference statements)
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…2,3 Jimat berbentuk jarum tersebut dipasang dengan berbagai tujuan seperti: kesuksesan, kekayaan, awet muda, kecantikan, kharisma, kewibawaan, dan sebagai perlindungan dari penyakit atau bahaya. [3][4][5][6] Praktek pemasangan susuk dilakukan oleh dukun atau orang yang dapat melakukan praktek pemasangan susuk secara turun temurun. Susuk ditanam dengan tangan kosong tanpa anestesi, tidak dapat terlihat oleh mata telanjang, tidak mudah teraba saat palpasi, dan dikeluarkan hanya dengan cara menggosok perlahan pada kulit.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…2,3 Jimat berbentuk jarum tersebut dipasang dengan berbagai tujuan seperti: kesuksesan, kekayaan, awet muda, kecantikan, kharisma, kewibawaan, dan sebagai perlindungan dari penyakit atau bahaya. [3][4][5][6] Praktek pemasangan susuk dilakukan oleh dukun atau orang yang dapat melakukan praktek pemasangan susuk secara turun temurun. Susuk ditanam dengan tangan kosong tanpa anestesi, tidak dapat terlihat oleh mata telanjang, tidak mudah teraba saat palpasi, dan dikeluarkan hanya dengan cara menggosok perlahan pada kulit.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Susuk ditanam dengan tangan kosong tanpa anestesi, tidak dapat terlihat oleh mata telanjang, tidak mudah teraba saat palpasi, dan dikeluarkan hanya dengan cara menggosok perlahan pada kulit. 2,5 Susuk biasanya disematkan di bawah kulit pada beberapa bagian tubuh, diantaranya area orofasial, dada, punggung, perut, area pubis, pinggang, paha, dan lutut. [1][2][3]5,6 Area insersi pada regio orofasial yang paling sering adalah rahang bawah, diikuti dahi, pipi, dan bibir.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation