2017
DOI: 10.17844/jphpi.v20i1.16438
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Characterization of Kowoe snail and its antioxidant activity

Abstract: AbstrakKeong mas atau dalam bahasa daerah Sulawesi (Kabupaten Konawe) disebut sebagai "Keong kowoe" banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai makanan. Keong ini dipercaya memiliki banyak khasiat dan manfaat, antara lain kandungan antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan menentukan pelarut yang terbaik untuk mengekstrak komponen bioaktif keong mas dan menentukan kandungan antioksidannya. Penelitian ini meliputi analisis proksimat, uji kuantitatif aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Hasil pengukuran … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
3
1

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(3 citation statements)
references
References 4 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Beberapa jenis gastropoda berpotensi sebagai obatobatan (Rusnaningsih, 2012;Ramanibai & Govindan, 2018), serta mengandung senyawa aktif antibakteri dan antioksidan (Govindarajalu et al, 2016). Selain itu, masyarakat pesisir banyak memanfaatkan gastropoda sebagai bahan pangan (Haslianti et al, 2017;Supusepa, 2018;Purnama et al, 2019). Daging gastropoda dapat dianggap sebagai bahan makanan berkualitas tinggi karena memiliki kandungan protein tinggi (36-70,8%), rendah lemak (0,02-1,50) (Cumplido et al, 2020;Niccy et al, 2020), vitamin (Jayalakshmi, 2016, mineral esensial (Warsidah et al, 2022;Oktavia et al, 2023;Tardugno et al, 2023), serta asam lemak omega-3 dan omega-6 yang seimbang (Galluzzo et al, 2019;Vukašinović-Pešić et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Beberapa jenis gastropoda berpotensi sebagai obatobatan (Rusnaningsih, 2012;Ramanibai & Govindan, 2018), serta mengandung senyawa aktif antibakteri dan antioksidan (Govindarajalu et al, 2016). Selain itu, masyarakat pesisir banyak memanfaatkan gastropoda sebagai bahan pangan (Haslianti et al, 2017;Supusepa, 2018;Purnama et al, 2019). Daging gastropoda dapat dianggap sebagai bahan makanan berkualitas tinggi karena memiliki kandungan protein tinggi (36-70,8%), rendah lemak (0,02-1,50) (Cumplido et al, 2020;Niccy et al, 2020), vitamin (Jayalakshmi, 2016, mineral esensial (Warsidah et al, 2022;Oktavia et al, 2023;Tardugno et al, 2023), serta asam lemak omega-3 dan omega-6 yang seimbang (Galluzzo et al, 2019;Vukašinović-Pešić et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pertumbuhan secara umum adalah perubahan dimensi (panjang, berat, volume, jumlah dan ukuran) yang dihitung persatuan waktu baik yang dihitung pada individu maupun komunitas. Sehingga jelaslah bahwa spesies yang ditemukan pada ekosistem mangrove pantai akan sangat dipengaruhi oleh semua parameter lingkungan yang ada [22].…”
Section: Analisis Panjang Dan Beratunclassified
“…43% dan C. angulifera sebesar 35%. Selanjutnya hasil penelitian terkait rendemen keong Kowoe oleh Haslianti dkk., [22] menunjukkan bahwa rendemen cangkang mencapai 73,16%, cairan tubuhn sebanyak 14,96% sedangkan rendemen daging yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan pangan sebesar 11,86%. Sementara itu untuk spesies Telescopium telescopium jumlah rendemennya lebih tinggi yakni 78,50% untuk rendemen cangkang, 10,16% untuk rendemen daging dan 11,34% untuk jeroan [30] Potensi yang dimiliki gastropoda yakni sumber protein dan mineral seperti halnya yang dimiliki oleh T. setosus atau keong mata lembu, dimana berdasarkan analisis proksimat diketahui kandungan protein sebesar 70,34%, lemak 2,30%, abu 6,78%, karbohidrat 10.06% dan air 10,15%, sementara kandungan mineral makro seperti kalium senilai 8225,29 pp, dan kandungan mikro tinggi sebanyak 98,68 ppm [31].…”
Section: Analisis Presentasi Bagian Yang Dapat Dimakan (Bydd)unclassified