Characterization of Bio-battery from Tropical Almond Paste

Analysis of Cassava Peel and Pineapple Peel as Electrolytes in Bio Battery

“…Similar studies have been carried out, such as research that utilizes the skin of the zalacca fruit which is used as active porous carbon as anode in sodium ion batteries (Arie et al, 2018), research on electrolyte paste characteristics of tropical almond fruit (Togibasa et al, 2019), banana peel as a battery material with a porous structure (Zhang et al, 2016), bio battery from areca peel paste (Ansanay, Walilo, & Togibasa, 2019), and studies utilizing papaya fruit for sugar-air alkaline battery (Proyera et al, 2016). However, there is no study about the bio battery with the electrolyte mixture of pineapple peel and cassava peel.…”

Pengaruh Kandungan Glukosa terhadap Arus Listrik pada Biobaterai dari Pasta Elektrolit Ketapang(Terminalia catappa L.)

“…Hampir seluruh tanaman ketapang dapat dimanfaatkan, salah satunya adalah biji ketapang yang mengandung asam lemak sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biodiesel. Pengujian secara kimiawi telah dilakukan oleh Lin and Hsu (1999) yang menemukan bahwa ketapang mengandung Pada penelitian sebelumnya (Togibasa, 2018), telah dilakukan pengembangan biobaterai dengan menggunakan pasta ketapang sebagai elektrolit biobaterai dengan memberikan nilai tegangan pada rangkaian terbuka sebesar 0.865V, dan puncak daya sebesar 0,25 mW. Dari kurva polarisasi serta daya yang diukur setiap hari selama 7 hari berturut-turut, menunjukkan bahwa pada hari pertama, kurva daya menunjukkan puncak yang tajam, sedangkan pada saat arus sudah menurun di hari ke 3 dan seterusnya, kurva daya menunjukkan puncak lekukan ganda.…”

“…Membandingkan hasil biobaterai ketapang dengan model yang diberikan Wang, dkk., diduga bahwa mekanisme Gambar 1 a) Buah Ketapang b)Tanaman Ketapang senyawa tanin, karbohidrat dan glukosa dan banyak serat. Senyawa utama tersebut membuat ketapang berpotensi sebagai pengganti karbon aktif (Surest, dkk., 2010), minyak pelunak (Rahmaniar, 2013),metil ester (Riyanti, dkk., 2012), dan elektrolit biobaterai (Togibasa, 2018). (Miller, 1959).…”

“…Metode pembuatan dan pengujian performa biobaterai yang digunakan sama dengan penelitian sebelumnya (Togibasa, 2018), namun air pelarut pasta adalah aquades, bukan air steril. Perubahan jenis air pelarut pasta diperlukan untuk memastikan bahwa dalam pasta hanya terkandung buah ketapang saja, dan tidak ada mineral apapun yang berasal dari air pelarut.…”

“…Pengujian performa dari biobaterai berbahan dasar ketapang pada penelitian ini memberikan nilai tegangan rangkaian terbuka yang sama0.865V (gambar 3), namun daya yang sedikit lebih kecil yaitu 0,14 mW dibandingkan pada penelitian terdahulu, yaitu 0,25 mW (Togibasa, 2018). Hal ini dikarenakan pada penelitian sebelumnya, pelarut pasta menggunakan air steril, yang tentu mengandung mineral dan memberikan kontribusi dalam menghasilkan arus dan daya yang lebih tinggi.…”