2004 IEEE International Symposium on Circuits and Systems (IEEE Cat. No.04CH37512)
DOI: 10.1109/iscas.2004.1328793
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Channel equalization using the G-Probe

Abstract: In this paper, we describe the gradient-with-projection-onoptimal-bounding-ellipsoid (G-Probe) algorithm, for use in channel equalization. The G-Probe is compared to the NLMSbased equalizer in the case where the transmitted signal is attenuated by strong and periodic fading, and the channel undergoes structured interference at the same time. In such scenarios small perturbations in the channel may cause the NLMS parameters to drift, leading to large instantaneous errors referred to as burst phenomena. The G-Pr… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 13 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Sebaliknya, individu yang memiliki konsep diri negatif cenderung menampilkan komitmen yang lebih besar kepada pasangan yang menilainya secara negatif daripada kepada pasangan yang menilainya secara positif (Swan, Nixon, De La Ronde, 1992). Selain itu, karakteristik personal lainnya yang juga memengaruhi komitmen terhadap pernikahan adalah neurotisisme (Kurdek, 1997), narsisme (Campbell & Foster, 2002), lokus kendali (locus of control, Scanzoni & Arnett, 1987), serta kesediaan individu untuk terlibat dalam aktivitas bersama pasangan (Gaine & La Guardia, 2009 (Gibblin, 2011;Panayiotou, 2005). Dibandingkan pria, perempuan memiliki intensitas komitmen yang lebih tinggi terhadap pernikahan (Le & Agnew, 2003).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sebaliknya, individu yang memiliki konsep diri negatif cenderung menampilkan komitmen yang lebih besar kepada pasangan yang menilainya secara negatif daripada kepada pasangan yang menilainya secara positif (Swan, Nixon, De La Ronde, 1992). Selain itu, karakteristik personal lainnya yang juga memengaruhi komitmen terhadap pernikahan adalah neurotisisme (Kurdek, 1997), narsisme (Campbell & Foster, 2002), lokus kendali (locus of control, Scanzoni & Arnett, 1987), serta kesediaan individu untuk terlibat dalam aktivitas bersama pasangan (Gaine & La Guardia, 2009 (Gibblin, 2011;Panayiotou, 2005). Dibandingkan pria, perempuan memiliki intensitas komitmen yang lebih tinggi terhadap pernikahan (Le & Agnew, 2003).…”
Section: Pendahuluanunclassified