“…Sebaliknya, individu yang memiliki konsep diri negatif cenderung menampilkan komitmen yang lebih besar kepada pasangan yang menilainya secara negatif daripada kepada pasangan yang menilainya secara positif (Swan, Nixon, De La Ronde, 1992). Selain itu, karakteristik personal lainnya yang juga memengaruhi komitmen terhadap pernikahan adalah neurotisisme (Kurdek, 1997), narsisme (Campbell & Foster, 2002), lokus kendali (locus of control, Scanzoni & Arnett, 1987), serta kesediaan individu untuk terlibat dalam aktivitas bersama pasangan (Gaine & La Guardia, 2009 (Gibblin, 2011;Panayiotou, 2005). Dibandingkan pria, perempuan memiliki intensitas komitmen yang lebih tinggi terhadap pernikahan (Le & Agnew, 2003).…”