ABSTRAK Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar yang ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang kesehatan. Usia yang rawan terjadinya berbagi penyakit infeksi dan masalah gizi yang dapat berakibat pada terjadinya kondisi stunting adalah usia balita terutama usia 24 – 59 tahun. Kurangnya pemahaman tentang stunting merupakan faktor yang memicu kesadaran masyarakat akan bahaya stunting pada anak usia dini. Pendidikan masyarakat memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang stunting. Salah satu upaya pemerintah Kabupaten Aceh Barat untuk mewujudkan amanat pemerintah adalah dengan membentuk Rumoh Gizi Gampong yang terletak di Gampong Lapang wilayah Kerja Puskesmas Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Kegiatan yang dilakukan di Rumoh Gizi Gampong salah satunya adalah sosialisasi pemberian makanan tambahan pada ibu yang memiliki balita dengan kondisi kurang gizi dan stunting. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan status gizi pada balita maka akan dilakukan edukasi melalui penyuluhan dan demonstrasi langsung tentang pemberian makanan tambahan pada balita yang ditujukan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan keluarga terutama ibu dalam mengolah bahan makanan yang tersedia di keluarga untuk diolah menjadi makanan tambahan untuk balita. Terdapat adanya perbedaan mean rata-rata pengetahuan ibu yang memiliki balita di Rumoh Gizi gampong Lapang sebelum dan sesudah dilakukana penyuluhan tentang Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dalam upaya pencegahan stunting sebesar 2,80 dengan p value 0,000 (α 0,05). Penyuluhan kesehatan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah berhasil meningkatkan pemahaman ibu tentang pemberian makanan tambahan pada balita dalam upaya pencegahan stunting. Kata Kunci: Rumoh Gizi Gampong, Edukasi Pemberian Makanan Tambahan, Balita ABSTRACT Stunting is a disorder of growth and development of children due to chronic malnutrition and recurrent infections, which is characterized by their length or height being below the standards set by the Minister who organizes government affairs in the health sector. The age that is prone to sharing infectious diseases and nutritional problems that can result in stunting conditions is the age of toddlers, especially aged 24-59 years. Lack of understanding about stunting is a factor that triggers public awareness of the dangers of stunting in early childhood. Community education plays a very important role in increasing public awareness about stunting. One of the efforts of the West Aceh Regency government to realize the government's mandate is to establish the Gampong Nutrition Rumoh located in Gampong Lapang, the working area of the Johan Pahlawan Health Center, West Aceh Regency. One of the activities carried out at Rumoh Gizi Gampong is socialization of supplementary feeding to mothers who have toddlers with malnutrition and stunting conditions. The purpose of this community service activity is to improve the nutritional status of toddlers, education will be carried out through counseling and direct demonstrations about supplementary feeding for toddlers aimed at increasing family knowledge and skills, especially mothers in processing food ingredients available in the family to be processed into additional food for toddlers. There is a difference in the average mean knowledge of mothers who have toddlers in Rumoh Gizi Gampong Lapang before and after counseling on Supplementary Feeding (PMT) in stunting prevention efforts is 2.80 with a p value of 0.000 (α 0.05). Health counseling carried out in community service activities has succeeded in increasing mothers' understanding of supplementary feeding for toddlers in an effort to prevent stunting. Keywords: Rumoh Gizi Gampong, Supplementary Feeding Education, Toddler