Krisis blastik pada lekemia mielositik kronik (CML) bisa berasal dari lini granulosit, monosit, eritrosit, limfoid (sel B atau sel T), dan megakariositik. Krisis blastik seri limfoid biasanya berupa sel B dengan fenotipik sel Pre-B, di mana Ig permukaan belum diekspresikan. Krisis blastik dari sel T sangat jarang didapatkan. Tujuan penelitian : mendeskripsikan gambaran fenotipik, transkrip fusi bcr-abl, dan CD3 sitoplasmik, dan terminal deoxynucleotidyl transferase pada kasus-kasus CML dengan krisis blastik seri limfoid-T. Laporan kasus dari 4 kasus leukemia mielogenik kronik dengan krisis blastik sel-sel T yang dikumpulkan dalam kurun waktu 17 tahun (1987-2004). Kasus-kasus tersebut telah dilakukan pemeriksaan analisis fenotipik dan genotipik pada awal diagnosis ditegakkan. Kesemua kasus menunjukkan adanya t(9;22)(q34;q11). Sampel sel-sel mononuklear pasien yang disimpan dalam bentuk 10%DMSO diperiksa Reverse Transkripsi (RT) PCR BCR_ABL multiplex untuk mendeteksi transkrip fusi bcr-abl, PCR CD3ε untuk mendeteksi Cd3 sitoplasmik, dan PCR TdT untuk mendeteksi terminal deoxynucleotidyl transferase. Hasil analisis antigen permukaan sel pada awal diagnosis menunjukkan 1 kasus CD7+, CD5-, dan CD2-; 1 kasus CD7+, CD5+, dan CD2-; dan 2 kasus CD7+, CD5+, dan CD2+ yang menunjukkan bahwa semua sel T krisis blastik CML berada pada stadium pre dan protimik. Dua kasus menunjukkan hasil positip untuk transkrip bcr-abl b2a2, 1 kasus positip pada e1a2, dan 1 kasus negatip. RT PCR CD3ε menunjukkan hasil positip pada semua kasus dan RT PCR TdT hanya positip pada 1 kasus. Hasil yang dikumpulkan diharapkan dapat menjadi dasar analisis lebih lanjut pada kasus CML dengan krisis blastik sel-sel T.