2020
DOI: 10.24843/ijeet.2020.v05.i01.p06
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Catuspatha As A Landmark Of Semarapura City In Terms Of Physical And Socio-Cultural Aspects

Abstract: Abstract. The development of a city cannot be separated from how its people view a city. People who understand how the culture of the city will give a strong identity and character to the city. Over time, there are differences in how people perceive elements of the city, one of which is the catuspatha. Catuspatha is no longer interpreted as empty space but began to get additional functions as aesthetic and elemental elements of city landmarks (landmarks). There are several meanings arising from the physical as… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 7 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Pola spasial kota lainnya yang menggunakan rujukan ktonik adalah catuspatha. Literaturliteratur yang membahas tentang catuspatha dan orientasi ruang banyak berfokus pada kota-kota di Pulau Bali (Putra, 2005;Triyuni, Ginaya, & Suhartanto, 2019;Wiriantari, Paturusi, Dwijendra, & Putra, 2020;Yudantini & Jones, 2015). Secara harfiah, catuspatha berasal dari bahasa Sanskerta, di mana catus berarti 'empat' dan patha yang berarti 'jalan'.…”
Section: Ktonik Dan Catuspathaunclassified
“…Pola spasial kota lainnya yang menggunakan rujukan ktonik adalah catuspatha. Literaturliteratur yang membahas tentang catuspatha dan orientasi ruang banyak berfokus pada kota-kota di Pulau Bali (Putra, 2005;Triyuni, Ginaya, & Suhartanto, 2019;Wiriantari, Paturusi, Dwijendra, & Putra, 2020;Yudantini & Jones, 2015). Secara harfiah, catuspatha berasal dari bahasa Sanskerta, di mana catus berarti 'empat' dan patha yang berarti 'jalan'.…”
Section: Ktonik Dan Catuspathaunclassified
“…Indonesia adalah negara yang kaya akan hasil alam, negara yang kaya akan budaya atau tradisi serta kaya akan arsitektur rumah adatnya di seluruh pelosok nusantara. .Rumah adat merupakan ciri khas bangunan suatu etnik di suatu wilayah tertentu (Wiriantari et al, 2020). Tiap-tiap daerah memiliki keragaman dan kekayaan budaya tersendiri termasuk sala satunya rumah adat tradisional yang terdapat di Desa Lorotolus, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka, Nusa Tengara Timur (NTT Form and Culture (1969), adalah suatu kesalahan jika kita menganggap bahwa masyarakat yang kita bicarakan secara esensial berbeda dengan masyarakat kita dalam hal tingkat pertemuan antara pemikiran simbolis dan fungsional (Adedeji and Amole, 2010).…”
Section: Pendahuluanunclassified