Capital and lending growth of banking sector in Indonesia: Study on the BUKU category

Abstract

Mostly, loans are an essential source of income for banks, and capital is used to absorb shocks during default risk. This study examines the effect of bank capital on lending growth in each Commercial Bank based on Business Activities (BUKU) category listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). This research used the fixed effect model. Data obtained from the company's financial report published in the 2010-2016 period. There is an inconsistency effect of bank capital on lending growth in each category. The results showed that bank capital has a significant positive effect on lending growth at all bank samples, BUKU 1, and BUKU 2. Furthermore, bank capital has a significant negative effect on lending growth at BUKU 3 and BUKU 4. Analysis results showed that behavioral lending differs based on their owned core capital. This study implied that BUKU 1 and BUKU 2 tend to implement aggressive strategies to deal with market competition, while BUKU 3 and BUKU 4 prefer to perform the defensive strategy on lending because they have various sources of income that not only depend on the loan. Finally, these findings are in line with policies that have been made by Financial Services Authority (FSA) regarding the categorization of the bank's size based on owned core capital.

Efektivitas Kebijakan Moneter Nonkonvensional: Bukti dari Jalur Pinjaman Bank di Indonesia

“…ER memiliki pengaruh signifikan dalam penyaluran kredit bank, namun terlihat adanya perbedaan arah tanda parameter dimana pada model panel statis bertanda negatif sedangkan pada model panel dinamis bertanda positif. Hal ini tentunya semakin membuktikan bahwa model (5) lebih tepat dari aspek pembuktian teori terkait likuiditas dan modal bank memiliki peran penting serta berpengaruh secara positif terhadap kredit bank (Ibrahim & Rizvi, 2018;Pratama, 2019;Hasiholan, 2020). Perbedaan arah tanda parameter juga berlaku untuk NPL dimana pada model panel statis bertanda negatif dan signifikan secara statistik sedangkan pada model panel data dinamis positif dan tidak signifikan.…”

“…Kebijakan moneter tidak efektif didasarkan temuan empiris bahwa rasio likuiditas bank yang lebih tinggi menyebabkan pertumbuhan pinjaman bank yang lebih rendah, hal ini tidak sesuai dengan rujukan yang disampaikan oleh Montgomery and Volz (2019). Permasalahan perbankan terkait melemahnya bank lending terbukti secara empiris terkait aset dan modal bank sejalan dengan hasil penelitian bahwa aset dan posisi modal bank memiliki peran penting serta berpengaruh positif terhadap kredit bank (Pratama, 2019;Hasiholan, 2020). Melemahnya perbankan menyalurkan kredit tidak terkait dengan upaya menghindari potensi kredit macet, namun lebih disebabkan perilaku perbankan yang merasa lebih aman melakukan penempatan dana pada BI terlebih pada saat terjadi krisis sesuai dengan rujukan yang disampaikan oleh Warjiyo, (2004).…”