BUNGA RAMPAI Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Selama Pandemi Covid-19

Abstract

Buku ini merupakan karya anak bangsa, yang ditulis secara kolaboratif oleh para akadimisi dari berbagai perguruan tinggi keolahragaan nasional dan para praktisi bidang keolahragaan nasional. Gagasan penulisan kolaboratif ini muncul saat terjadi Pandemi Covid-19. Dimana para penulis melaksanakan semua aktifitas sehari-hari dari rumah “work from home”; bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah. Disaat semua akademisi dan praktisi menjalankan kegiatan sehari-hari dari rumah, muncul gagasan menerbitkan “tulisan bunga rampai” terkait situasi pandemi Covid-19 dan era New Normal. Kegamangan menghadapi situasi yang tidak menentu tersebut, menjadi ide dasar untuk dituangkan menjadi tulisan ilmiah populer.Topik-topik tulisan yang cukup menarik dari para penulis (dosen, mahasiswa, guru dan praktisi keolahragaan) tersebut muncul sebagai upaya membantu pemikiran menghadapi situasiyang berubah secara drastis. Semua kegiatan yang selama ini dilakukan secara ofline dengan ketemu langsung secara fisik, perkuliahan atau pembelajaran yang dilakukan dengan; ketemutatap muka, tugas terstruktur dan mandiri, saat ini harus dilakukan secara online sesuai dengan protokol Covid-19. Kegiatan olahraga yang biasanya dilakukan ketemu fisik, secara bersama-sama untuk cabang individual dan beregu, saat ini harus dilakukan sesuai dengan protokol Covid-19 (physical distancing, pakai masker dst.). Pandemi Covid-19 memunculkan budaya baru saat Covid-19 dan era New Normal.Buku ini berisi berbagai tulisan alternatif yang dapat dilakukan dan dimanfaatkan pleh para akademisi dan praktisi untuk mengisi ruang-ruang pembelajaran olahraga dengan seluruh aspek yang muncul selama Covid-19 dan era New Normal. Upaya menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan tersebut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab para akademisi dan praktisi bidang olahraga untuk ikut memberikan warna berupa solusi. Gagasan yang muncul dalam setiap topik sangat menarik untuk dikaji dan dicermati dalam menghadapi situasi saat ini.Karya ini muncul disaat yang tepat, dimana saat pandemic Covid-19 para akademisi dan praktisi memiliki banyak waktu untuk bekerja dari rumah, sehingga kesempatan yang ada mampu dimanfaatkan untuk bekerja lebih produktif dengan cara menulis. Semoga terbitnya buku ini dapat mendorong lajunya literasi keolahragaan nasional.

Interactive Multimedia Research Trends in Higher Education: A Review of Assisted Literature NVivo 12 Pro

“…Lectora Inspire, Adobe Flash, dan Adobe Premiere. Multimedia lain yang juga diminati dan dianggap mudah penggunaannya adalah Youtube [30]. Youtube menjadi semakin masif penggunaannya sejak pandemik 2019, selain kemudahan mengaksesnya bagi mahasiswa, dosen pun terbantu untuk mendapatkan sumber belajar melalui kanal Youtube [31].…”

Program Literasi Digital sebagai Upaya Mengembangkan Budaya Literasi di SMP

“…Sedangkan Google Classroom juga dapat menjadi salah satu platform pilihan yang dapat memudahkan guru sebagai pelaksana pendidikan dalam menjalankan tugas untuk mengelola pembelajaran daring (online) seperti pemberian, pengumpulan serta penilaian tugas dan pemberian feedback secara lebih kreatif dan inovatif (Sukmawati, 2020). Aplikasi whatsapp yang dilengkapi dengan fitur multichat atau whatsapp group (WAG) dapat dimanfaatkan guru sebagai pendidik untuk berdiskusi dengan siswa yang tergabung dalam satu group diskusi tersebut atau juga dapat dimanfaatkan untuk hal lain seperti membahas konten materi pembelajaran dan berbagai file dalam format apapun (Gazali, 2020).…”

Pengaruh Media Audio Visual Berbasis Google Meet terhadap Hasil Belajar IPA Siswa di Sekolah Dasar

“…Maka dari itu peneliti mencoba menerapkan pembelajaran melalui online dengan mengaplikasikan google meet dengan bantuan media audio visual yang dibuat sendiri oleh peneliti. Google meet merupakan aplikasi yang dapat di download secara bebas atau gratis tanpa adanya biaya (Wijayanto, 2020). Aplikasi Google meet diciptakan agar seluruh orang dapat berinteraksi tetapi melalui online (Darmuki, 2020).…”