Body Image Sebagai Faktor Penentu dalam Meningkatkan Status Gizi Remaja Putri

Abstract

Ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh seringkali dijumpai pada remaja putri, hal ini membuat remaja putri menerapkan perilaku yang tidak tepat dalam mencapai tubuh ideal dengan melakukan diet yang ketat sehingga berdampak negative pada status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara body image dengan status gizi remaja putri. Penelitian ini menggunakan metode studi crossectional, dengan jumlah populasi sebanyak 48 orang remaja putri. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik sampel jenuh. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuiosioner berupa angket kepada sampel penelitian. Data status gizi diperoleh dari pengukuran TB dan BB, selanjutnya dihitung nilai z-score berdasarkan BMI/U dari WHO. Uji hubungan yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 22 subyek (48,8%) merasa tidak puas terhadap bentuk tubuhnya dan 26 subyek (54,2%) merasa puas dengan bentuk tubuhnya, sedangkan status gizi kurang 2,1%, status gizi lebih 58,3% dan normal 39,6%. Hasil analisa statistic Rank Spearman didapatkan nilai rho = 0,338 dengan signifikansi = 0,009. Ini menunjukkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara body image dan status gizi. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara body image dan status gizi pada remaja putri.

Pengaruh Video Edukasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Gizi Pada Remaja Di SMP Negeri 1 Pondoksalam

“…Banyak faktor mempengaruhi pola konsumsi makanan remaja; ini termasuk faktor sosial ekonomi, faktor pengetahuan tentang gizi, dan penyakit infeksi yang juga dapat mempengaruhi pola konsumsi remaja (2). Pengetahuan merupakan faktor penting yang mempengaruhi sikap dan perilaku remaja saat memilih makanan dan dalam pegolahannya (1).…”

“…Adanya perubahan fisik pada masa remaja, terjadi karena remaja mulai sadar terhadap penampilan bentuk tubuhnya sehingga menyebabkan remaja cenderung membandingkan penampilan bentuk tubuhnya (1). sehingga remaja rentan mengalami permasalahan gizi yang dapat mengubah pandangan diri terhadap bentuk tubuh yang menimbulkan persepsi negatif citra tubuh (2).…”

Reflections of well-being: navigating body image, chronic energy deficiency, and nutritional intake among urban and rural adolescents

“…In adolescence, there is a growing awareness of appearance (body image) depending on the opinions of others and the environment. Dissatisfaction with their appearance occurs if their body shape looks fatter or feels too thin than usual, causing adolescents to be more likely to restrict their diet ( 10 , 11 ). Body image in adolescents greatly affects their diet, including the selection of food ingredients, meal frequency, and nutritional intake ( 12 ).…”