Blockchain Won’t Kill the Banks: Why Disintermediation Doesn’t Work in International Trade Finance

Abstract

In the financial services industry, many people assume blockchain to have significant impacts. From research and practice, we observe two main paradigms of how organizations interact with blockchain. First, organizations use blockchain to optimize existing processes (blockchain-based business process optimization (BPO)). Second, organizations use blockchain to disrupt existing processes, foster disintermediation, and enable disruptive business models (blockchain-based business process disruption (BPD)). However, we lack scientific research that evaluates its de facto potential. We bridge this gap by following a design science research approach to design blockchain-based business process re-engineering (BPRE) for a letter of credit that combines the advantages of BPO and BPD. We conduct three design cycles and develop three artefacts: a BPO, a BPD, and a BPRE approach. Our BPRE approach combines the advantages of partial disintermediation (i.e., increased efficiency and transparency) with the advantages of intermediaries (i.e., process flexibility, liquidity provision, and dispute mediation).

Blockchain Letter of Credit: Apakah Sekarang Saatnya?

“…Dalam LC, bank bertindak sebagai pihak ketiga yang menjamin pembayaran. Bank akan melakukan pembayaran ketika beberapa kondisi dan ketentuan yang merupakan permintaan pembeli telah terpenuhi oleh dokumen yang disediakan oleh penjual (Fridgen et al, 2021;Toorajipour et al, 2022). Karena itu, LC melindungi baik pembali dan penjual.…”

“…Disamping itu, proses LC juga membutuhkan usaha yang besar karena banyak dari proses LC yang dikerjakan secara manual (Chang et al, 2019;Fridgen et al, 2021). Salah satunya adalah berbagai dokumen orisinil fisik harus dikirimkan ke belahan dunia lain dalam proses LC yang tentu saja memakan waktu dan terkadang lebih lama daripada waktu perjalanan kapal ke pelabuhan tujuan (Fridgen et al, 2021).…”

“…Hal ini karena blockchain menyediakan keamanan, privasi, dan kecepatan transaksi. Blockchain secara teknis didefinisikan sebagai desentralisasi database yang membuat transaksi dapat disimpan di dalam sistem dengan aman dan tidak dapat dirubah (Chang et al, 2019;Fridgen et al, 2021). Proses pembuatan blockchain sebagaimana dijelaskan oleh Huang (2019) adalah: i.…”

“…Blockchain LC dapat meningkatkan efisiensi proses melalui proses digitalisasi dokumen, otomatisasi pengecekan dokumen, serta otomatisasi pembayaran melalui smart contract (Bhat & Nor, 2021;Fridgen et al, 2021;Kapnissis et al, 2022;Larson, 2018;Takahashi, 2018). Fitur dalam blockchain meningkatkan kemanan dan visibilitas atau transparansi transaksi bagi para pihak yang terlibat (Al-Amaren et al, 2020;Chang et al, 2019).…”

“…Fitur dalam blockchain meningkatkan kemanan dan visibilitas atau transparansi transaksi bagi para pihak yang terlibat (Al-Amaren et al, 2020;Chang et al, 2019). Ditambah lagi dengan fitur smart contract, maka proses blockchain LC bisa mengurangi jumlah pihak ketiga yang terlibat dan mengurangi biaya secara keseluruhan (Chang et al, 2019;Fridgen et al, 2021).…”