Bimbingan Teknis Manajemen Tata Kelola Destinasi Pariwisata di Wisata Pinus Songgon Banyuwangi

Abstract

Wisata Pinus Songgon adalah salah satu daya tarik wisata yang berada di kaki Gunung Raung, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon. Wisatawan dapat menikmati kesejukan udara di bawah jajaran pohon pinus. Suasana sejuk dan tenang menjadi sasaran wisatawan untuk menikmati alam secara alami. Pandemi COVID-19 di akhir 2019 dan di awal 2020 yang melanda Indonesia dan juga membuat Wisata Pinus Songgon tutup total. Data menunjukkan tahun 2018 sebanyak 134.299 pengunjung dan pada tahun 2019 sebanyak 77.782 pengunjung, angka tersebut cukup bagus mengingat Wisata Pinus Songgon adalah destinasi baru di Banyuwangi. Setelah era kebiasaan baru digulirkan dan untuk membiasakan hal tersebut dan sebagai upaya untuk meningkatkan lagi jumlah kunjungan wisatawan, perlu adanya Bimbingan Teknis (BIMTEK) kepada pengelola untuk melakukan suatu strategi dan langkah nyata menyambut kebiasaan baru dibidang pariwisata mulai dari tata kelola manajemen destinasi/Destination Management Organization (DMO) hingga strategi pemasaran sehingga Wisata Pinus Songgon dapat menjadi destiniasi pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism). Kegiatan yang melibatkan masyarakat lokal dan pengelola Wisata Pinus Songgon menjadi kegiatan yang inspiratif dan inofatif terutama dalam tata kelola manajemen destinasi terlihat dengan telah dibukanya spot foto selfie baru yang harapannya menjadi atraksi yang menarik pengunjung untuk kembali ke Wisata Pinus Songgon.

Analysis of Concept 3a in Tourism Development (Case Study: Dusun Iv, Desa Denai Lama, Kab. Deli Serdang)

“…Dalam mengembangkan pariwisata ini sangat diperlukan adanya kerjasama yang baik dari pengunjung, pengelola, dan masyarakat sekitar. Salah satu langkah yang dapat ditiru adalah sosialisasi Destination Management Organization (DMO) adalah struktur tata kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan, koordinasi, implementasi, dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan sistemik melalui pemanfaatan jejaring, informasi dan teknologi, yang terpimpin secara terpadu dengan peran serta masyarakat, asosiasi, industri, akademisi dan pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan, volume kunjungan wisata, lama tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat di destinasi pariwisata (Darmawan, Kanom, & Nurhalimah, 2020).…”

Strengthening the Governance of Creative Tourism Potential Based on Local Wisdom in Dayu Village, Gondangrejo District, Karanganyar Regency, Central Java

“…Adapun tata kelola destinasi pariwisata mencakup segala hal yang berkaitan dengan perencanaan, koordinasi, implementasi, dan pengendalian destinasi secara inovatif dan sistemik. Serta ditunjang dengan pemanfaatan informasi dan teknologi terpadu dengan peran serta masyarakat, industri, akademisi dan pemerintah dalam meningkatkan kualitas volume kunjungan wisata, lama tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat di destinasi pariwisata (Darmawan et al, 2020).…”