2022
DOI: 10.22302/iopri.jur.jpks.v30i3.192
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Benarkah curah hujan mempengaruhi fase pematangan tandan kelapa sawit dan meningkatkan jumlah brondolan yang jatuh?

Abstract: Waktu panen tandan kelapa sawit umumnya ditentukan berdasarkan warna tandan dan jumlah brondolan yang jatuh di piringan. Pembrondolan buah secara ilmiah disebut sebagai proses absisi yang dipengaruhi kondisi endogenous tanaman dan faktor lingkungan. Pendapat umum di lapangan menyatakan bahwa tandan matang lebih cepat dan brondolan lebih banyak ketika curah hujan tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pendapat tersebut berdasarkan uji korelasi Pearson antara curah hujan harian pada lag-0 hingga lag-20 h… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 11 publications
(25 reference statements)
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Factors that can affect the quality of FFB include soil nutrients [11] and the pollinating insects ie. E. kamerunicus population levels, pollination success, availability of male anthesis inflorescences, natural enemy populations of E. kamerunicus also climatic conditions [6,12,4,13]. The area of observation had acid sulphate soil type in the subgroup namely Sulfic Endoaquepts.…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…Factors that can affect the quality of FFB include soil nutrients [11] and the pollinating insects ie. E. kamerunicus population levels, pollination success, availability of male anthesis inflorescences, natural enemy populations of E. kamerunicus also climatic conditions [6,12,4,13]. The area of observation had acid sulphate soil type in the subgroup namely Sulfic Endoaquepts.…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…Yahya et al, (2010) menyatakan bahwa pada tanah dengan struktur yang terlalu padat akar tanaman cenderung tumbuh secara horizontal, dan hal tersebut akan membatasi volume tanah yang dapat dieksplorasi oleh akar tanaman yang berarti akses akar untuk menyerap air dan hara yang berada pada tanah yang lebih dalam menjadi terbatas. Lebih lanjut Pradiko et al, (2016) juga melaporkan bahwa terdapat korelasi positif antara porositas tanah dengan distribusi akar tanaman kelapa sawit, terutama terhadap perkembangan akar tersier, yang mana akar tersier merupakan akar yang aktif dalam menyerap hara dari dalam tanah. Kheong et al, (2010b) juga melaporkan bahwa penambahan bahan organik berupa TKS secara nyata meningkatkan total biomassa akar kelapa sawit terutama pada kedalaman 30 -45 cm dimana peningkatan biomassa akar tersebut akan memberikan kesempatan yang lebih tinggi bagi akar tanaman kelapa sawit untuk menyerap hara dari dalam tanah.…”
Section: Perbaikan Sifat Fisik Tanahunclassified
“…Tanaman juga merespon ketersediaan air di tanah melalui penyesuaian di sistem perakaran (Akinci dan Lonsel, 2012). Semakin tinggi ketersediaan air (dalam hal ini direpresentasikan melalui kelembaban tanah), maka akan semakin banyak massa akar yang berada pada zona tersebut (Carr, 2011;Nazari et al, 2015;Pradiko et al, 2016a). Kelapa sawit memiliki sistem perakaran yang terdiri atas akar primer, sekunder, tersier dan kuartener (Carr 2011).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil analisis sifat fisika tanah di atas sesuai dengan hasil penelitian Yahya et al (2010) dan Pradiko et al (2016a) yang menyatakan bahwa nilai porositas dan permeabilitas tanah berbanding terbalik dengan kepadatan tanah. Semakin tinggi porositas dan laju permeabilitas tanah, maka akan semakin mudah massa air mengalir di dalam tanah.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Sifat Fisika Tanah Pada Piringan Kelapa...unclassified