Air limbah budidaya udang setelah akhir masa pemeliharaan memiliki kandungan bahan organik total (TOM) yang tinggi sampai 87.74 mg/L. Apabila air limbah tersebut dibuang secara langsung tanpa upaya penurunan atau pengolahan, akan mengganggu ekosistem perairan umum karena tingginya bahan organik tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kecepatan penurunan bahan organik pada limbah budidaya tambak. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2021. Air sampel limbah tambak diambil dari tambak pada masa akhir pemeliharan (120 hari pemeliharaan). Jenis merek dagang konsorsium bakteri yaitu EM 4 , Bio HS, BIO Prisma, Starbio plus, BIO2000, dan Biolet. Penelitian eksperimen disusun dalam rancangan Acak Lengkap 6 perlakuan dan 4 ulangan. Masing-masing perlakuan diisi 2 liter air limbah ditambah 6 ml konsorsium bakteri yang berbentuy cair. Sedangkan untuk konsorsium bakteri yang padat di tambahakan 1 gram/L. Pengukuran bahan organik total, suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas dan karbondioksida dilakukan setiap 24 jam selama 72 jam pengamatan. Hasil penelitian menunjukan selama 72 jam perendaman persen penurunan bahan organik tertinggi pada perlakuan E (BIO 2000) sebesar 95 % (87,74 mg/L menjadi 4,11 mg/L). Persen penurunan terendah pada perlakuan D (Starbio plus) sebesar 83,4% (87,74 mg/L menjadi 14,54 mg/L). Namun, secara umum 6 jenis merek dagang konsorsium bakteri dapat menurunkan bahan organik. Kadar suhu, pH, oksigen terlarut dan salinitas dalam kondisi optimum, sedangkan karbondioksida melebihi ambang batas yang disebabkan oleh tingginya aktivitas perombakan bahan organik oleh bakteri. Kesimpulan yang diperoleh merek dagang konsorsium bakteri BIO2000 paling efektif dalam menurunkan bahan organik selama 72 jam.