Prevalensi penyakit tidak menular (PTM) semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi masalah serius dan termasuk dalam sepuluh penyakit kronis dengan angka kejadian tertinggi di Amerika. Umumnya hipertensi terjadi pada orang dengan usia lanjut, namun data menunjukkan bahwa hipertensi juga dapat muncul sejak remaja. Sayangnya, remaja pada umumnya tidak menyadari bahwa mereka menderita hipertensi, sehingga berpeluang menjadi masalah serius di kemudian hari serta dapat berlanjut hingga usia dewasa dan berdampak pada peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas. Tujuan dari kajian literatur ini adalah menganalisis berbagai faktor yang memengaruhi kejadian hipertensi pada remaja di Indonesia. Artikel-artikel yang diperoleh melalui mesin pencari merupakan artikel penelitian cross sectional dengan responden berusia antara 11-19 tahun dan area penelitian di Indonesia. Kriteria inklusi artikel yang dipilih adalah subjek remaja dengan hipertensi atau ancaman hipertensi. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor risiko yang berkaitan dengan kejadian hipertensi pada remaja di Indonesia, antara lain kualitas tidur, indeks massa tubuh terhadap usia (IMT/U), pola asupan gizi, merokok, aktifitas fisik, serta riwayat hipertensi dalam keluarga. Remaja dengan kualitas tidur buruk memiliki risiko hipertensi 4,1 kali lebih besar, IMT/U yang tinggi memiliki risiko hipertensi sebesar 4,85 kali, merokok memiliki potensi hipertensi di masa yang akan datang, sementara remaja dengan riwayat hipertensi dalam keluarga memiliki risiko hipertensi sebesar 3,9 kali. IMT/U merupakan faktor dominan terhadap risiko hipertensi pada remaja. Deteksi dini hipertensi pada remaja perlu diperhatikan guna mencegah risiko penyakit kardiovaskular yang tidak diinginkan.