Association Between Acne Vulgaris and Body Mass Index in Adult Population: A Tertiary Hospital-Based Retrospective Study in Riyadh, Saudi Arabia

Abstract

Background/objectives: Acne vulgaris (AV) is the common form of acne, characterized by a polymorphic eruption of inflammatory non-papules, pustules, nodules, blackheads, and whiteheads. Acne was eighth among the top 10 disorders in terms of prevalence in 2010. The objective of this study was to see if there was any association between acne vulgaris and BMI in the young adult population.Methods: This is a single-center retrospective study conducted at King Abdulaziz Medical City, Riyadh, Saudi Arabia. Adult patients diagnosed with acne vulgaris from January 2017 to June 2022 were enrolled. The estimated sample size was reached using consecutive, non-probability sampling.Results: A total of 596 participants were selected as a match to the criteria of the research objectives. Of the participants, slightly more than half were males (52.5%) and the rest were females (47.5%). There was a nearly equal number of cases and controls, around 48.7% of the patients had acne while the rest did not. The majority were of the age group 18 to 19 years followed by 22 to 23 years (25.2%). A majority had a normal BMI of 18.5 to 24.9 (40.4%). A significant difference was found between the means of the BMI of the participants who had acne and those who did not (p<0.05). Conclusion:No significant association was found between age group, gender, BMI, and acne. To fully comprehend how dietary factors affect the severity of acne, more studies are required.

Jenis Masker, Durasi Penggunaan Masker dan Body Mass Index (BMI) terhadap Kejadian Acne Vulgaris

“…Hasil uji statistik didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara BMI terhadap kejadian AV pada mahasiswa FK UMS dengan nilai p= 1,00. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Kaya et al, (2022); Alowairdhi et al, (2022) bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara BMI terhadap kejadian AV.…”

“…Studi lain menyatakan bahwa BMI >25 kg/m 2 mempunyai risiko besar untuk AV pada dewasa muda dan remaja. Sementara BMI rendah ternyata bersifat protektan terhadap kejadian AV (Alowairdhi et al, 2022). Faktor hormonal memainkan peran penting terhadap kejadian AV pada remaja.…”

“…Insidensi AV sekitar 64% pada usia 20-an, 43% pada usia 30-an, 3-5% pada usia 40-an dan diantaranya sekitar 20% individu dengan AV memiliki tingkat keparahan sedang sampai parah (Kaya et al, 2022). Pada individu yang mengalami AV dengan keparahan sedang sampai berat dapat mempengaruhi morbiditas fisik dan psikososial yang signifikan, diantaranya ada sekitar 10%-20% berdampak pada masalah psikososial (Alowairdhi et al, 2022). Studi di Malaysia menyebutkan bahwa prevalensi AV dikalangan mahasiswa kedokteran di Malaysia sebesar 68,1% (Cheng et al, 2022).…”

“…Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan prevalensi AV ada faktor makanan dan gaya hidup. Pola diet dan gaya hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan obesitas dan diduga dapat memperparah kejadian AV (Alowairdhi et al, 2022). Ada beberapa faktor fisiologis yang berpotensi menghubungkan obesitas dan AV seperti pelapasan sitokin inflamasi yang digerakkan oleh adipokin pada jaringan adiposa dan peningkatan produksi sebum di kulit.…”

“…Stimulasi produksi hormon androgen berhubungan dengan peningkatan kadar insulin-like growth factor 1 (IGF-1) yang berkorelasi positif dengan BMI. Berdasakan penelitian di Saudi Arabia terdapat hubungan signifikan antara BMI dan kejadian AV (Alowairdhi et al, 2022). Hasil penelitian yang sejalan bahwa BMI mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kejadian AV dan seseorang yang mempunyai BMI overweight atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi dalam meningkatkan keparahan dari AV dengan nilai OR: 2,36 (Cheng et al, 2022).…”