2022
DOI: 10.34312/jjom.v4i1.11975
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Assessing Forecasting Performance of Daily Mean Temperature at 1st and 2nd Perak Station, Surabaya Using ARIMA and VARIMA Model with Outlier Detection

Abstract: Air temperature is an important data for several sectors. The demand of fast, exact and accurate forecast on temperature data is getting extremely important since it is useful for planning of several important sectors. In order to forecast mean daily temperature data at 1st and 2nd Perak BMKG Station in Surabaya, this study used the univariate method, ARIMA model and multivariate method, VARIMA model with outlier detection. The best ARIMA model was selected using in-sample criteria, i.e. AIC and BIC. While for… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 6 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Untuk menjawab pertanyaan ini, selanjutnya akan dilakukan perbandingan performa prediksi dari model pada penelitian ini dengan prediksi dari model benchmark, yakni prediksi menggunakan rata-rata dari data in-sample (mean based prediction). Model benchmark ini adalah model paling sederhana yang dapat digunakan sebagai pembanding dari model prediksi dari suatu penelitian (Purwa & Ngwarati, 2022). Model penelitian dianggap sudah tidak baik digunakan untuk prediksi pertumbuhan ekonomi regional jika selisih antara RMSE model benchmark dengan model penelitian (RMSE reduction) bernilai negatif atau RMSE model benchmark < RMSE model penelitian.…”
Section: Pemodelan Nowcasting Pertumbuhan Ekonomi Regionalunclassified
“…Untuk menjawab pertanyaan ini, selanjutnya akan dilakukan perbandingan performa prediksi dari model pada penelitian ini dengan prediksi dari model benchmark, yakni prediksi menggunakan rata-rata dari data in-sample (mean based prediction). Model benchmark ini adalah model paling sederhana yang dapat digunakan sebagai pembanding dari model prediksi dari suatu penelitian (Purwa & Ngwarati, 2022). Model penelitian dianggap sudah tidak baik digunakan untuk prediksi pertumbuhan ekonomi regional jika selisih antara RMSE model benchmark dengan model penelitian (RMSE reduction) bernilai negatif atau RMSE model benchmark < RMSE model penelitian.…”
Section: Pemodelan Nowcasting Pertumbuhan Ekonomi Regionalunclassified