Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) yang mengompetisikan kitab suci umat Islam, mendapat respons negatif bagi sebagian kalangan Ulama Indonesia. Karena al-Qur'an merupakan pedoman otoritatif umat Islam yang harus dijaga orisinalitasnya. Penelitian ini bertujuan sebagai antitesis terhadap asumsi bahwa kegiatan MTQ identik dengan aspek disorientasi dakwah. Riset ini merupakan penelitian kualitatif lapangan dengan pendekatan komunikasi Islam. Adapun akses data dari riset ini diperoleh dengan melakukan observasi, interview dan studi dokumentasi. Objek penelitian yang diangkat adalah kegiatan MTQ yang dilaksanakan di Provinsi Jambi. Hasil penelitian menyimpulkan dakwah MTQ berimplikasi terhadap pemahaman, persepsi, dan perubahan perilaku masyarakat sebagai akselerasi pada pembangunan masyarakat Qur'ani (Takwin al-Ummah). Riset ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan dalam disiplin ilmu dakwah. Artinya dimensi dakwah tidak hanya sebatas aktifitas tabligh pada mimbar keagamaan, tetapi terkoneksi di dalam seluruh aktifitas sosial masyarakat. Kata Kunci: Dakwah; Kompetisi al-Qur'an; MTQ.