Peningkatan nilai manfaat dari buah sukun salah satunya adalah melalui proses diversifikasi buah sukun menjadi tepung sukun. Proses pengolahan daging buah sukun menjadi tepung sukun harus melalui beberapa tahapan proses, satu diantara sekian tahapan yang paling krusial adalah proses pengeringan daging buah sukun. Hal ini dikarenakan proses pengeringan, khusunya pada pengeringan konvensional, sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Tujuan dari kegiatan ini adalah desiminasi teknologi tepat guna (TTG) berupa alat pengering berbahan bakar liquefied petroleum gas (LPG) guna menjawab permasalahan pengeringan konvensional yang sangat rentan terhadap perubahan cuaca. Mitra yang dilibatkan di dalam kegiatan ini adalah Kelompok Tani Sumber Rejeki Purwosari yang beralamat di Dk. Kedungjangan, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Metode kegiatan yang diterapkan adalah pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan target utama proses alih teknologi alat pengering. Hasilnya, kegiatan ini memberikan gambaran dan pengetahuan baru terhadap mitra tentang bagaimana teknologi pengeringan, mulai dari tahapan perencanaan, pembuatan, uji kinerja, dan juga perawatan peralatan. Desiminisai TTG berupa alat pengering mampu menjawab tantangan pengeringan konvensional yang bergantung pada kondisi cuaca.