2010
DOI: 10.36421/veritas.v11i1.225
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Apakah Keilahian Yesus merupakan Ciptaan Paulus?: Penyelidikan terhadap Tradisi Gereja Purba dalam Surat Paulus

Abstract: Hal yang paling kontroversial mengenai isu hubungan Paulus dan Yesus ini adalah konsep keilahian Yesus. Yesus dianggap tidak pernah memandang diri-Nya sedemikian tinggi sehingga setara dengan Allah, melainkan hanya sebagai seorang nabi Yahudi penganut Yudaisme yang mengajak orang Yahudi untuk kembali menyembah YHWH. Paulus dianggap telah mengubah Yesus menjadi Kristus, Tuhan dan Anak Allah yang setara dengan Allah. Ia dituduh telah mengubah agama Yesus menjadi agama tentang Yesus. Ini masalah pokok yang ingin … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2020
2020
2020
2020

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Namun demikian, beberapa pembahasan diusulkan untuk memahami Kristologi secara komprehensif, dengan melihatnya dari beberapa penulis kitab Perjanjian Baru, seperti dalam perspektif Injil Lukas 6 , Injil Yohanes 7 , hingga tulisan-tulisan Paulus. 8 Artikel ini akan berusaha untuk menemukan hubungan antara landasan ontologis-kodrat Kristus dan hubungannya dengan fungsi Kristus sebagai Juruselamat. Untuk membuat rrumusan masaalah lebih sederhana, pertanyaan pnelitian-nya adalah: Mengapa Yesus perlu (harus) ilahi dan manusia untuk menjadi Juruselamat yang efektif?…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Namun demikian, beberapa pembahasan diusulkan untuk memahami Kristologi secara komprehensif, dengan melihatnya dari beberapa penulis kitab Perjanjian Baru, seperti dalam perspektif Injil Lukas 6 , Injil Yohanes 7 , hingga tulisan-tulisan Paulus. 8 Artikel ini akan berusaha untuk menemukan hubungan antara landasan ontologis-kodrat Kristus dan hubungannya dengan fungsi Kristus sebagai Juruselamat. Untuk membuat rrumusan masaalah lebih sederhana, pertanyaan pnelitian-nya adalah: Mengapa Yesus perlu (harus) ilahi dan manusia untuk menjadi Juruselamat yang efektif?…”
Section: Pendahuluanunclassified