Ancaman Budaya Pop (Pop Culture) Terhadap Penguatan Identitas Nasional Masyarakat Urban

Abstract

National identity is an understanding of people's identity in an entity that has a common destiny and purpose. National identity is understood as a dynamic condition that is formed due to ethnicity, territorial, linguistic and religious factors. One of the factors that influence the dynamics of national identity is globalization. Globalization is interpreted as the freedom of the world community to develop various aspects of life such as science, technology, values, and culture. The increasingly easy interaction of the global community has an impact on the process of transmitting cultural values across countries such as the development of pop culture in Indonesia. Based on the study of literature by the author, the development of pop culture can have a negative impact on strengthening national identity, especially among urban communities, especially at the age of adolescence. The negative impact of culture is westernized behavior which tends to be pragmatic, hedonistic, and consumptive. Such behavior is certainly very contrary to the ideology of Pancasila so that it becomes a threat to the Indonesian people in strengthening national identity based on Pancasila. Thus, efforts are needed to strengthen the national identity of urban communities especially teenagers through internalization of community cultural values (local wisdom) in various fields of life, filtering of foreign cultures, and multicultural education to strengthen the foundations of each individual so that they are not easily uprooted by their cultural roots

Identitas Kultural Musik Pop Indonesia dalam Konteks Seni Urban

“…Menurut Istiqomah & Widyanto (2020) perlu diperhatikan bahwa budaya pop cenderung terkait dengan aspek pragmatis, konsumtif, dan hedonis yang didominasi oleh pengaruh budaya Barat. Dalam rangka memperkuat identitas nasional, khususnya di kalangan masyarakat perkotaan yang sudah terlanjur terpikat oleh budaya pop, ada beberapa upaya yang perlu dilakukan.…”

Konstruksi Penggemar Bangtan Boys dalam Komunitas Adorable Representative M.C. for Youth di Surabaya tentang Nasionalisme

“…Kemunculan musik pop Korea mendapatkan penerimaan positif dari penggemar Indonesia. Keberadaan budaya pop Korea dapat mengakibatkan lunturnya jati diri bangsa sehingga generasi muda mengalami keraguraguan dalam merepresentasikan identitas nasionalnya (Istiqomah, 2020). Akibatnya para penggemar cenderung mendukung kelompok budaya mayoritas atau lebih memprioritaskan identitasmya sendiri daripada identitas nasional.…”

Building a National Identity Through Dangdut Music Programs on Television (Case Study: D’Academy 5 Indosiar)

“…Identitas dapat dibangun oleh budaya, adat istiadat, juga kebiasaan masyarakatnya (Hendrizal, 2020). Identitas nasional dipahami sebagai suatu kondisi dinamis yang tidak hanya terbentuk karena faktor etnisitas, teritorial, bahasa, agama, dan sejenisnya, tetapi juga faktor pembangunan dalam konteks globalisasi (Istiqomah, 2020). Identitas ini menjadi sangat penting.…”

“…Nilai ini pada akhirnya mulai tergerus oleh perkembangan teknologi dan arus globalisasi. Masyarakat urban khususnya usia remaja cenderung mengikuti kebaruan dan arus utama, sehingga ada kekhawatiran bahwa mereka akan mengalami kebingungan dalam menginternalisasikan nilai atau ideologi yang berkembang dalam masyarakat karena adanya globalisasi (Istiqomah, 2020). Media seakan memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan bahkan membangun dan mengembangkan kembali nilai-nilai itu.…”