Analysis of The Weakness Factors of Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Yogyakarta in Raising Islamic Philanthropy Funds

Abstract

LAZNAS Baitul Maal Hidayatullah (BMH), which has been initially considered successful, in reality, shows a failure in terms of collecting zakat funds. BMH has received various awards from the Marketing Award, BAZNAS Award, and Anugerah Syariah Republika. However, the collection of zakat funds and the number of muzakki are very low and tend to decrease from year to year. In 2019, the number of muzakki was only 14.38%, and the zakat funds collected were only 11.7% of the total funds. This research aims to investigate what internal and external factors caused this decreasing trend. Employing interviews with the BMH leaders and employees, this study found that the internal factors of the low collection of zakat funds were: 1) The funds targeted by BMH from zakat were much lower than the other sources, only 32.66%; 2) BMH only followed the will of the donors; 3) BMH did not ask the donors whether they had paid zakat; 4) BMH felt uncomfortable to ask the donors whether they had paid zakat. Meanwhile, the external cause was that the donors tended to be more interested in choosing the programs offered by BMH rather than paying zakat.

Pemberdayaan Koperasi Syariah Komunitas Usaha Mikro Muamalat Berbasis Masjid

“…26 Kewirausahaan dalam Islam juga tidak terbatas pada nilai atau ajaran syariat dien ini semata, tetapi juga semangat kewiruasahaan dalam bentuk inovasi, kreativitas, tanggung jawab, berani mengambil risiko, dan tidak pantang menyerah dalam meraih tujuan yang kesemuanya melahirkan kesuksesan tidak hanya dari segi material tetapi juga spiritual sebagai bentuk perwujudan ketaatan kepada Allah Rabbul 'Alamin. 27 Pemberdayaan merupakan suatu bentuk pembangunan yang berkaitan erat dengan paradigma baru dan berfokus dalam membangun masyarakat sesuai dengan pernyataan Prahest dan Putri, 28 Syaiful dan Suwarno, 29 Santosa et al 30 Proses yang dilakukan seorang individu atau masyarakat sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dirinya sehingga mampu berdaya dalam membangun dirinya beserta lingkungannya merupakan bentuk pemberdayaan seperti pemaparan Nugrahani dan Mulyawisdwati, 31 Khatimah dan Nuradi. 32 Pemberdayaan melalui dua proses, yaitu (1) tahapan pelatihan untuk meningkatkan skill, power, dan kekuasaan; (2) pemberian pemahaman beserta kesadaran dalam menghadapi masalah di lapangan.…”

The Relationship of Muzakki to Increasing Individual Welfare: Analysis at Baznas Tanjungpinang City

“…In addition, a muzakki who pays zakat has another view of life and the meaning of life. So, what they do in this worldly life is a form of preparation to get something bigger in the hereafter (Santosa et al, 2022).…”