Rasio pembayaran dividen merupakan hal yang menjadi pusat perhatian investor di pasar modal. Secara umum, setiap investor mengharapkan rasio pembayaran dividen yang rutin dan stabil. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji apakah rasio lancar, rasio hutang, return on asset, dan pertumbuhan aset mempengaruhi suatu sektor trade dan services dalam membayarkan rasio pembayaran dividen kepada investor. Untuk mencapai tujuan ini menggunakan laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sektor trade dan services. Subjek penelitian merupakan 10 perusahaan yang rutin memberikan dividen dari tahun 2014 sampai tahun 2017. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan STATA versi 16.0 dan model regresi data panel yang terpilih yaitu Random Effect (RE). Hasil pengujian menunjukkan bahwa rasio lancar, rasio hutang, return on asset, dan pertumbuhan aset sebesar 54,75% secara serentak mempengaruhi rasio pembayaran dividen (DPR). Secara parsial rasio lancar tidak mempengaruhi rasio pembayaran dividen, rasio hutang mempengaruhi secara negatif terhadap rasio pembayaran dividen, ROA mempengaruhi secara positif terhadap DPR, dan pertumbuhan aset tidak mempengaruhi rasio pembayaran dividen pada sektor trade dan services.