<p align="justify"><strong><em>Abstract</em></strong><em>: Cocoa plants is the regional superior commodity in Nglanggeran, Pathuk District, Gunung Kidul Regency. This cocoa cultivation is integrated with Etawa goat and made as Agricultural Technology Park which intended to increase the income of farmers in Nglanggeran since not only to buy a cocoa, but also to teach farmers how to cultivate cocoa properly. This research aims to know 1) the income of cocoa farming and 2) the contribution of cocoa farming income to the household income of farmers in Nglanggeran. This research used a descriptive method of analysis with simple random sampling method. Data collection techniques used was interview and observation. Income analysis, R/C ratio analysis and income contribution analysis were applied to analyze the data. The results of the cocoa farming income analysis in Nglanggeran amounted to Rp. 4,387,000 with a profit value of Rp. 2,537,000. The contribution of cocoa farming is 16.90% of the total household income and classified as low category.</em><em></em></p><p align="justify"> </p><p align="justify"><strong>Abstrak</strong>: Tanaman kakao merupakan komoditas unggulan di daerah Nglanggeran, Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunung Kidul. Budidaya tanaman kakao ini diintegrasikan dengan kambing Eatawa dan dibuat menjadi Taman Teknologi Pertanian yang dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan petani karena tidak hanya membeli kakao, namun juga mengajarkan petani bagaimana cara mengolah kakao dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) pendapatan usahatani kakao dan 2) kontribusi pendapatan usahatani kakao terhadap pendapatan rumah tangga petani di Nglanggeran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan pengambilan sampel dengan metode <em>simple random sampling.</em> Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi. Analisis data menggunakan analisis pendapatan, analisis <em>R/C ratio </em>dan analisis kontribusi pendapatan. Hasil analisis pendapatan usahatani kakao di Nglanggeran adalah sebesar Rp 4.387.000 dengan nilai keuntungan Rp 2.537.000. Kontribusi usahatani kakao adalah sebanyak 16,90% dari total pendapatan rumah tangga tani dan termasuk dalam kategori rendah. </p>