2016
DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v8i1.722
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Tingkat Kebisingan Di Terminal Pakupatan (Kabupaten Serang, Provinsi Banten)

Abstract: <p>Aktivitas di terminal berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan antara lain kebisingan. Penelitian dilakukan di Terminal Pakupatan, Kabupaten Serang, Provinsi Banten menggunakan 7 titik pengamatan, pada hari Senin (mewakili hari kerja), Jum’at (mewakili hari terakhir kerja), Sabtu (mewakili hari libur) dan Minggu (mewakili hari libur). Nilai Leq rata-rata di Terminal Pakupatan sebesar 77,82 dB(A) dan nilai Lsm sebesar 79,03 dB(A). Nilai ini dibandingkan dengan baku mutu menurut KepMen LH No.48/MENL… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

1
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(5 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Berdasarkan Survei nasional 7 provinsi di Indonesia, penduduk Indonesia mengalami gangguan pendengaran sebanyak 16,8% dan ketulian 0,4% akibat bising lalu lintas (Husni, 2011). Banyaknya kasus yang terkait pada bising lalu lintas ini juga terjadi di Kota Serang,Banten, dimana bising lalu lintas terjadi akibat padatnya aktivitas dari terminal yang mengakibatkan tingginya tingkat kebisingan di sekitar Terminal Pakupatan, Serang-Banten yang mencapai 77,05 dB (Ferial, 2016) (Achmad, 2016;Irianti, 2013). Berdasarkan hal tersebut, maka dari hasil tingginya pengukuran tingkat kebisingan di Terminal Pakupatan dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat dampak gangguan pendengaran yang ditimbulkan dari aktivitas terminal kepada masyarakat di sekitar Terminal Pakupatan, Kota Serang, Provinsi Banten.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan Survei nasional 7 provinsi di Indonesia, penduduk Indonesia mengalami gangguan pendengaran sebanyak 16,8% dan ketulian 0,4% akibat bising lalu lintas (Husni, 2011). Banyaknya kasus yang terkait pada bising lalu lintas ini juga terjadi di Kota Serang,Banten, dimana bising lalu lintas terjadi akibat padatnya aktivitas dari terminal yang mengakibatkan tingginya tingkat kebisingan di sekitar Terminal Pakupatan, Serang-Banten yang mencapai 77,05 dB (Ferial, 2016) (Achmad, 2016;Irianti, 2013). Berdasarkan hal tersebut, maka dari hasil tingginya pengukuran tingkat kebisingan di Terminal Pakupatan dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat dampak gangguan pendengaran yang ditimbulkan dari aktivitas terminal kepada masyarakat di sekitar Terminal Pakupatan, Kota Serang, Provinsi Banten.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Bunyi atau suara yang didengar merupakan suatu rangsangan pada sel saraf pendengar di dalam telinga yang ditimbulkan karena adanya getaran yang menghasilkan suatu gelombang dari sumber bunyi atau suara, dimana gelombang tersebut merambat melalui udara atau pengantar lainnya [1]. Bunyi adalah sebuah gelombang longitudinal yang merambat melalui medium tertentu, bunyi terjadi karena adanya getaran sehingga tercipta sebuah sistem suara yang pada akhirnya bisa terdengar oleh indra pendengaran manusia.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sedangkan pengendalian secara buatan dilakukan dengan menghindari pintu dengan motif lekukan, memasang weather stripping pada tiap jendela, menggunakan cat peredam suara, dan menggunakan gorden yang terbuat dari tenunan tebal seperti brokat bermotif, beludru dan wol, Trixy (2018). Ferial (2016) menyatakan bahwa upaya dalam pengelolaan kebisingan agar tidak masuk ke lingkungan dengan cara membangun penyekat kebisingan berupa penanaman pohon, meningkatkan kedisiplinan dalam berlalulintas, dan membatasi kendaraan yang parker di badan jalan.…”
Section: Kebisingan Dan Klasifikasinyaunclassified