Bata merah merupakan bahan bagunan yang sangat penting dalam pembuatan kontruksi gedung. Bata merah memiliki bentuk fisik persegi panjang dengan warna khas yaitu merah. Bata merah terbuat dari tanah liat yang dicampur dengan pasir dan air, kemudian dicampur secara merata dan dicetak sesuai keinginan. Menurut standar mutu Bata merah dikatakan bermutu dan berkualitas baik apabila memiliki beberapa kriteria diantaranya mempunyai ukuran, kuat tekan, dan daya serap air yang dipersyaratkan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat Pengaruh lama waktu pengeringan setelah dicetak, pengaruh waktu pemanasan, temperatur pemanasan, dan topografi permukaan Bata Merah. Metode pengolahan data menggunakan metode Permukaan Respon (RSM) menggunakan perangkat lunak Design Expert 09. Hasilnya menunjukan nilai uji tekan terkecil yaitu 131,4 kg/cm2. Nilai yang terbesar sebesar 148 kg/cm2. Pengaruh yang paling signifikan pada proses pembuatan bata merah ini adalah lama proses pengeringan. Semakin lama proses pengeringan akan menyebabkan kadar air didalam bata merah berkurang. Hasil SEM menunjukan bahwa pengaruh pengeringan bata merah yang mengalami pengeringan lebih lama akan lebih mudah menyatu dan mengkristal. Berdasarkan analisis hasil penelitian bahwa waktu pengeringan yang lebih lama akan menyebabkan kekuatan tekan meningkat.