Analisis Proteksi Rele Jarak Pada Saluran Transmisi 150 Kv Garuda Sakti – Pasir Putih Menggunakan Pscad

Asman, Hari; Eteruddin, Hamzah; Arlenny, Arlenny

doi:10.31849/sainetin.v2i1.1672

Cited by 4 publications

(5 citation statements)

References 1 publication

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Relay jarak memerlukan settingan yang akurat agar memiliki keandalan yang baik saat membaca gangguan yang akan datang. Cara kerja relay jarak jika terdapat gangguan maka sensing yang ada pada relay bekerja dan mengirimkan sinyal agar PMT melakukan Trip [1] [2].…”

Section: Pendahuluanunclassified

Analisa Koordinasi Proteksi Relay Jarak Dengan Software Digsilent Pada Gi Sukolilo Ke Gi Kenjeran Menggunakan Metode Fuzzy

Munir,

Putra,

Pambudi

et al. 2023

bees

View full text Add to dashboard Cite

The electromagnetic distance relay at the Sukolilo substation has been replaced with a digital relay equipped with a recloser. If there is a disturbance, the relay will trip and reconnect automatically. The setting values have changed as a result of this replacement. The purpose of this study was to determine the value of the distance relay setting at the Sukolilo substation using traditional calculations, which would then be implemented in a computer program developed by PLN Ltd. It also found out the results of calculations per zone included in the distance relay zone. This study employed a fuzzy method with digsilent software. The research data comprised data on SUTT installed at the Sukolilo substation, data on conductor relay settings at the Sukolilo substation, data on short circuit currents, and transformer ratios. The simulation results in this study indicated that the distance relay had a setting value that was not in accordance with the standard in the old setting of the Sukolilo substation zone 1 for protection (175.42%), while the calculation results showed that zone 1 protected 58.44%. The new impedance setting covered zone 1 = 0.338, zone 2 = 0.862, and zone 3 = 1.488, whereas the old impedance setting showed zone 1 = 0.1126, zone 2 = 0.2924, and zone 3 = 0.4128. The old setting time and the new setting showed a big difference in that the old setting time was 0.25 seconds with a range of 175.42% while the new setting time was 0.25 seconds with a range of 58.44%.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Analisa Koordinasi Proteksi Relay Jarak Dengan Software Digsilent Pada Gi Sukolilo Ke Gi Kenjeran Menggunakan Metode Fuzzy

Munir,

Putra,

Pambudi

et al. 2023

bees

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik yang berfungsi sebagai pusat penyaluran (transmisi) yang menghubungkan sistem tegangan tinggi dari suatu gardu induk ke gardu induk lainnya dengan saluransaluran dan gardu induk distribusi [2], [9].…”

Section: Gardu Indukunclassified

“…Merupakan Arus lebih yang dihasilkan oleh gangguan yang terjadi pada suatu sistem, dimana dengan mengabaikan impedansi antara titik-titik pada potensial yang berbeda dalam kondisi layanan normal. Hubung singkat dapat terjadi apabila pada suatu sistem tenaga listrik mengalami abnormal [9], [10].…”

Section: Arus Hubung Singkatunclassified

Studi Kebutuhan Perencanaan Pemasangan Busbar Proteksi Pada Gardu Induk Dumai PT. PLN (Persero) UPT Pekanbaru

Siallagan

Tanjung

Arlenny

2021

TEKNIK

View full text Add to dashboard Cite

Busbar merupakan bagian utama dalam suatu gardu induk yang berfungsi sebagai tempat terhubungnya semua bay yang ada pada Gardu Induk Dumai, baik bay line maupun bay trafo. Gardu Induk Dumai didesain dengan konfigurasi 2 busbar (Double Busbar). Dan semua ini tidak terlepas dari gangguan. Adanya gangguan yang terjadi pada busbar dapat menghambat proses penyaluran energi listrik ke pemakai (konsumen). Oleh karena itu, sistem proteksi yang handal sangat dibutuhkan untuk melindungi busbar dari gangguan. Beberapa kendala pada Gardu Induk Dumai, Dimana saat ini belum difasilitasi dengan Busbar Proteksi, yang dimana busbar proteksi pada gardu induk sangat berperan penting dalam kehandalan sistem. Maka pada penelitian ini dilakukan “studi kebutuhan perencanaan pemasangan busbar proteksi pada gardu induk dumai” yang dimana sesuai dengan kondisi di lapangan (Switchyard) belum juga difasilitasi Couple Busbar 150 kV. Dengan dilakukannya penelitian ini, maka perencanaannya dibutuhkan CT busbar dengan ratio 2000/1 Amp, setting busbar 1 Iop pada sisi primer 544 Amp, disisi sekunder 0.272 Amp, sensitifitas pengaman 27,2 %, dengan setting resistor 320 Ohm dan busbar 2 Iop pada sisi primer 580 Amp, disisi sekunder 0,290 Amp, sensitifitas pengaman 29 %, dengan setting resistor 300 Ohm kemudian diperlukan non linier resistor pada terminal rele.

show abstract

“…Awalnya jenis kawat penghantar yang biasa digunakan pada saluran transmisi adalah tembaga dengan konduktivitas 100% (CU 100%), tembaga dengan konduktivitas 97,5% (CU 97,5%) atau aluminium dengan konduktivitas 61% (Al 61%) [2], [5] [4], [6], [7]. Beberapa penelitian telah dilakukan pada saluran transmisi maupun saluran distribusi [8]- [10].…”

Section: Konduktor Penghantarunclassified

Susut Tegangan pada Penghantar ACCC di Saluran Transmisi 150 kV di PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan Transmisi Pekanbaru

2020

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

Power transmission network system plays an important role in distributing power, especially in 150 kV power transmission lines. In 2013, the was a change in term of conductor type in in 150 kV transmission lines of Garuda Sakti – Balai Pungut, from ACSR to ACCC, because of the growing number of power plants in Riau and power distribution in every conductor supplying higher current, when given higher current, ACCC conductor is capable of transmitting power twice the ACSR conductor. The single line diagram of UPT Pekanbaru, data from power station (GI) Garuda Sakti – Balai Pungut, conductor data and load data are all data necessary for the study and calculation on ACCC conductor. The result shows that the amount of voltage drop power losses of ACCC conductor is 5.098 kV, while the power loss is 479,187 with the sagging value is 6.950 m, compared to the old conductor, the ACSR type, with the voltage drop of 7.517 kV, power loss of 828.863 kW, and the sagging value of 9.010 m, all measured in 150 kV power transmission lines of PT. PLN PERSERO UPT Pekanbaru.

show abstract

Analisis Proteksi Rele Jarak Pada Saluran Transmisi 150 Kv Garuda Sakti – Pasir Putih Menggunakan Pscad

Cited by 4 publications

References 1 publication

Analisa Koordinasi Proteksi Relay Jarak Dengan Software Digsilent Pada Gi Sukolilo Ke Gi Kenjeran Menggunakan Metode Fuzzy

Analisa Koordinasi Proteksi Relay Jarak Dengan Software Digsilent Pada Gi Sukolilo Ke Gi Kenjeran Menggunakan Metode Fuzzy

Studi Kebutuhan Perencanaan Pemasangan Busbar Proteksi Pada Gardu Induk Dumai PT. PLN (Persero) UPT Pekanbaru

Susut Tegangan pada Penghantar ACCC di Saluran Transmisi 150 kV di PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan Transmisi Pekanbaru

Contact Info

Product

Resources

About