2021
DOI: 10.54543/etnik.v1i2.20
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Perilaku Biaya Pada Industri Rumah Tangga Tempe Akibat Adanya Fluktuasi Harga Kedelai

Abstract: Tempe is a typical Indonesian food made fermented soybeans. Tempe is a good source of nutrition because it contains protein, carbodydrates, fat, vitamins and minerals needed by the body. Soybean used to make tempe must be of good quality. Pliken Village is a tempe production center, because it has the highest number of tempe craftsmen in Banyumas Regency. With the increase in soybean prices which have continued to increase lately, the tempe business has decreased due to lack of capital to continue the business… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…1000.000., per sekali produksi namun sayangnya Inaq Yuli tidak mengetahui berapa keuntungan yang di peroleh dari anggaran modal dan biaya yang telah di keluarkan dikerenakan jumlah output produk yang dihasilkan tidak pernah dihitung penyebabnya adalah adanya pemikiran sederhana yang mengatakan yang penting ada untung sedikit porok-porok timbang ndek ara pegawean (yang penting ada yang di kerjakan dari pada menganggur), pola pikir ini diperparah dengan tidak adanya pencatatan akuntansi atau bookkeeping walau secara sederhana tidak dilakukan oleh inaq yuli padahal pencacatan setiap pemasukan pengeluaran uang sangatlah penting untuk keberlanjutan usaha agar dapat diketahui kesesuaian biaya yang telah dikeluarkan dengan jumlah kuntungan dan laba usaha yang didapatkan baru bisa dikatakan usaha yang di jalanai efisien, efektif, dan produktif atau tidak. Di sisi lain, keterbatasan modal dan tenaga kerja serta volume produksi yang rendah dapat mengurangi keuntungan pelaku industri rumah tangga (Oktaviani et al, 2021) dan usaha yang tidak efisien, tidak produktif berpengaruh terhadap keberlansungan hidup industri tersebut (Rusdarti, 2011).…”
unclassified
“…1000.000., per sekali produksi namun sayangnya Inaq Yuli tidak mengetahui berapa keuntungan yang di peroleh dari anggaran modal dan biaya yang telah di keluarkan dikerenakan jumlah output produk yang dihasilkan tidak pernah dihitung penyebabnya adalah adanya pemikiran sederhana yang mengatakan yang penting ada untung sedikit porok-porok timbang ndek ara pegawean (yang penting ada yang di kerjakan dari pada menganggur), pola pikir ini diperparah dengan tidak adanya pencatatan akuntansi atau bookkeeping walau secara sederhana tidak dilakukan oleh inaq yuli padahal pencacatan setiap pemasukan pengeluaran uang sangatlah penting untuk keberlanjutan usaha agar dapat diketahui kesesuaian biaya yang telah dikeluarkan dengan jumlah kuntungan dan laba usaha yang didapatkan baru bisa dikatakan usaha yang di jalanai efisien, efektif, dan produktif atau tidak. Di sisi lain, keterbatasan modal dan tenaga kerja serta volume produksi yang rendah dapat mengurangi keuntungan pelaku industri rumah tangga (Oktaviani et al, 2021) dan usaha yang tidak efisien, tidak produktif berpengaruh terhadap keberlansungan hidup industri tersebut (Rusdarti, 2011).…”
unclassified