2021
DOI: 10.36722/jaiss.v2i2.665
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Penghambat Perkembangan Praktek Akuntansi di Badan Usaha Milik Desa

Abstract: <p><em>Penelitian ini menganalisa mengapa sebuah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) belum mampu mempraktekkan akuntansi sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Penelitian bersifat studi kasus dengan menggunakan BUMDes MW yang terletak di sebuah Desa di Jawa Barat. Data diperoleh dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisa dengan pendekatan interpretatif dan menggunakan teori modal Bourdieu (1986) sebagai kerangka teori. Hasil penelitian adalah BUMDes MW belum mampu mempraktekkan … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 1 publication
(1 reference statement)
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Laporan keuangan harus disusun berdasarkan standar yang berlaku. Saat ini standar akuntansi BUMDES mengacu pada SAK EMKM atau SAK ETAP (Palupi, 2021). Penelitian menemukan bahwa masyarakat memiliki keterbatasan pengetahuan dalam pembuatan rencana kerja dan laporan keuangan BUMDes (Nugrahaningsih et al, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Laporan keuangan harus disusun berdasarkan standar yang berlaku. Saat ini standar akuntansi BUMDES mengacu pada SAK EMKM atau SAK ETAP (Palupi, 2021). Penelitian menemukan bahwa masyarakat memiliki keterbatasan pengetahuan dalam pembuatan rencana kerja dan laporan keuangan BUMDes (Nugrahaningsih et al, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Beberapa cara yang pernah dilakukan pengelola dalam menarik iuran pelanggan antara lain dengan membentuk koordinator pedukuhansebagai perwakilan dari pengelola. (Palupi, 2021), hal ini disamping memudahkan pelanggan membayar iuran, tetapi juga diberi tugas untuk membantu mengontrol jaringan yang ada di pedukuhan tersebut. Setelah berjalan beberapa tahun ternyata cara ini tidak berjalan secara berkesinambungan, karena imbalan jasa yang diperoleh sangat minim tidak sesuai dengan beban kerja yang dipikulnya, mereka mengundurkan diri sebagai petugas lapangan dan beban tugas tersebut dikembalikan kepada pengelola lagi.…”
Section: Manajemen Keuanganunclassified